Kisah Umar dan Sungai Nil

Kisah Umar dan Sungai Nil
 
 
sungai

Inilah kisah seorang pemimpin yang bahkan sungai pun mendengarkan perintahnya dengan izin Allah SWT. Ia adalah sosok pemimpin yang sangat tawadhu' kepada Allah, sangat tegas dalam Urusan Agama Allah dan Ia adalah sahabat Rasulullah SAW yang mendapat Ilham dari Allah SWT seperti disabdakan oleh Nabi SAW :
"Sungguh orang-orang sebelum kalian dari Bani Isra'il ada yang diberikan Ilham walaupun mereka bukan Nabi, jika ada salah seorang dari umatku yang mendapatkannya maka Umarlah orangnya."

Dan berikut kisahnya :

Kami mendapatkan riwayat dari jalur Ibnu Lahi'ah dari Qais bin Hajjaj dari seseorang yang pernah mengisahkan padanya, orang itu berkata, "Ketika Mesir ditaklukkan, penduduknya mendatangi Amr bin al-'Ash tepat ketika masuk bulan Bu'unah yang merupakan salah satu bulan penanggalan orang Akan. Mereka berkata, "Wahai Amr, sungai Nil kami ini memiliki tradisi yang dengannya arus sungai ini bisa mengalir." Amr bertanya, "Apa tradisi itu?" Mereka menjawab, "Lewat 12 malam dari bulan ini, biasanya kami akan mencari seseorang perawan dari kami akan mengambilnya dari kedua orang tuanya, kami berusaha agar keduanya merelakan anaknya tersebut kami bawa. Setelah itu kami akan menghiasnya dengan berbagai perhiasan dan pakaian yang paling indah, setelah itu kami akan korbankan dirinya dengan mencampakkannya ke sungai tersebut." Amr menjawab, "Tradisi ini tidak akan mungkin terulang dalam Islam. Sesungguhnya Islam akan meruntuhkan segala tradisi sebelumnya." Akhirnya mereka tidak berbuat apa-apa sejak bulan Bu'unah, Abib dan Masra sementara air sungai Nil tidak sedikit pun mengalir, hingga penduduk Mesir telah bersiap-siap untuk eksodus. Akhirnya Amr menulis surat kepada Umar dan memberitakan kejadian tersebut. Umar membalas surat Amr dan berkata, "Sesungguhnya kebijakan yang kau ambil sudah tepat, dan aku telah mengirimkan bersana surat ini sebuah lembaran. Maka campakkanlah lembaran ini ke Sungai Nil."

Sesampainya surat itu, Amr segera mengambil kartu tersebut, dan ternyata di dalamnya tertulis :

_"Dari hamba Allah Umar bin al- Khattab kepada Sungai Nil milik penduduk Mesir. Amma ba'du, jika engkau mengalir karena dirimu dan atas keinginanmu sendiri, maka tidak usah kau mengalir dan kami tidak membutuhkanmu tetapi jika engaku mengalir karena perintah Allah Yang Maha Esa dan Perkasa, Sebab Dia-lah yang membuatmu mengalir, maka kami memohon kepada Allah agar membuatmu mengalir."_

Maka segera Amr mencampakkan kartu itu ke sungai Nil. Tepat di pagi hari sabtu Allah telah mengalirkannya dan permukaan air bertambah sebanyak 16 hasta dalam satu malam, dan Allah telah merubah tradisi jahiliyah mereka di Mesir sehak tahun itu hingga hari ini.


Artikel lain:

Mendidik Keluarga