tag:blogger.com,1999:blog-13772013039226394822024-02-19T09:34:06.747+07:00Hari IniJangan berhenti jadi orang baik.Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-16858717559584053582022-08-07T06:19:00.000+07:002022-08-07T06:19:12.569+07:00Abdullah bin Mas'ud Sang Ahli Al-Quran<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNm6-DeIv9jYyvlIvXEaFnM83tepE5y51V3J4wygO0tSUpYGT556cu4V9I8WZ1sS6bGFGrJM98TS6Q8DG0c3y5ekasfrK0cWehePQdqWZId3TNn-DLHy66pKkJ6gut5K_9z-cVkWBOOLwO-7R-JMcBCPt0aEGzn6AHpZtUwvmxJanrWDaeGTsg3d-nrg/s800/Pelajaran-Hidup-dari-Sahabat-Nabi-Abu-Bakar-Ash-Shiddiq-1-800x500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sahabat nabi" border="0" data-original-height="500" data-original-width="800" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNm6-DeIv9jYyvlIvXEaFnM83tepE5y51V3J4wygO0tSUpYGT556cu4V9I8WZ1sS6bGFGrJM98TS6Q8DG0c3y5ekasfrK0cWehePQdqWZId3TNn-DLHy66pKkJ6gut5K_9z-cVkWBOOLwO-7R-JMcBCPt0aEGzn6AHpZtUwvmxJanrWDaeGTsg3d-nrg/w640-h400/Pelajaran-Hidup-dari-Sahabat-Nabi-Abu-Bakar-Ash-Shiddiq-1-800x500.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p>Abdullah bin Mas'ud adalah sahabat Nabi Muhammad dan orang keenam yang masuk Islam setelah Nabi Muhammad mengawali dakwah di Mekah. Abdullah adalah sahabat Nabi yang mempunyai ukuran badan paling kecil. Ia juga disebut sebagai sahabat nabi yang bersahabat dengan sandal Nabi.<br /><br />Tak berapa lama setelah memeluk Islam, Abdullah bin Mas'ud mendatangi Rasulullah dan memohon kepada beliau agar diterima menjadi pelayan beliau. Rasulullah pun menyetujuinya.<br /><br />Sejak hari itu, Abdullah bin Mas'ud tinggal di rumah Rasulullah. Dia beralih pekerjaan dari penggembala domba menjadi pelayan utusan Allah dan pemimpin umat. Abdullah bin Mas'ud senantiasa mendampingi Rasulullah bagaikan layang-layang dan benangnya. Dia selalu menyertai kemana pun beliau pergi.<br /><br />Dia membangunkan Rasulullah untuk shalat bila beliau tertidur, menyediakan air untuk mandi, mengambilkan terompah apabila beliau hendak pergi dan membenahinya apabila beliau pulang. Dia membawakan tongkat dan siwak Rasulullah, menutupkan pintu kamar apabila beliau hendak tidur.<br /><br />Pengetahuan Abdullah bin Mas'ud akan Al-Qur'an sungguh luar biasa. Abdullah bin Mas'ud pernah dites oleh Umar bin Khattab tentang keahliannya terhadap al-Qur'an. <br /><br />Ayat apa yg paling agung?<br /><br />- <a href="https://worldquran.com/ayat-kursi">Surat al-Baqarah 255 (ayat kursi)</a><br /><br />Ayat apa yg paling adil?<br /><br />- <a href="https://worldquran.com/an-nahl">An-Nahl 90</a><br /><br />Ayat apa yg paling komplit?<br /><br />- <a href="https://worldquran.com/az-zalzalah">Az-Zalzalah 7-8</a><br /><br />Ayat apa yg paling menakutkan?<br /><br />- <a href="https://worldquran.com/an-nisa">An-Nisa' 123</a><br /><br />Ayat apa yg paling optimistik?<br /><br />- <a href="https://worldquran.com/az-zumar">Az-Zumar 53</a><br /><br />Umar bin Khattab memuji kealiman Abdullah bin Mas'ud atas semua jawabannya. Bahkan, Abdullah bin Mas'ud ini bila ditanya akan sesuatu, biasa menjawab dgn kata/penggalan ayat al-Qur'an.<br /><br />Misalnya, pernah ditanya "kalian mau ke mana?", Jawabannya: "kami mau ke Baitil Atiq...." (Itu artinya Ka'bah)<br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-29624851160748764662022-07-26T08:28:00.002+07:002022-07-26T08:28:00.153+07:00Makanan Anti Lemas di Bulan Puasa<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA2fP4th9D0hUJhLBDk7_3DvKwV2CIErSN8YAemJ4uE-7C4yeWVLqTRtb6YWltnyTOziXf2p9UWTrBH1AwhCK5Dk56DbB2yu9uh5K_LtCtLBNS409c2U-BxemTXhm4keTHH9fThL7H0ngx524A30YuH86032eGfS6rlitXJw-piePVqcNdUD2lrCiVvQ/s640/rachael-gorjestani-evsoUV1EyXY-unsplash.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA2fP4th9D0hUJhLBDk7_3DvKwV2CIErSN8YAemJ4uE-7C4yeWVLqTRtb6YWltnyTOziXf2p9UWTrBH1AwhCK5Dk56DbB2yu9uh5K_LtCtLBNS409c2U-BxemTXhm4keTHH9fThL7H0ngx524A30YuH86032eGfS6rlitXJw-piePVqcNdUD2lrCiVvQ/w400-h268/rachael-gorjestani-evsoUV1EyXY-unsplash.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p> </p><p>Selama berpuasa, pola makan kita mengalami perubahan dari tiga kali
sehari menjadi dua kali, yakni selama sahur dan berbuka. Akibatnya,
energi yang dipakai untuk kinerja fungsi organ tubuh pun mengalami
penurunan. Hal inilah yang perlu diwaspadai agar tubuh tetap sehat dan
bugar selama menjalankan ibadah puasa.
</p><p>Banyak orang yang merasa lapar dan lemas selama puasa. Mereka pun
akhirnya memilih untuk mengurangi aktivitas fisik agar rasa lemas tidak
terasa. Rasa lemas saat berpuasa, menurut dr.Samuel Oetoro, MS.Sp.GK,
ahli gizi dari Semanggi Spesialist Clinic, disebabkan karena menurunnya
gula darah secara berlebihan.</p>
<p>Bila gula darah turun terlalu rendah, badan akan terasa sangat lesu,
gemetaran, mual, lapar, mual, kepala pusing, dan masih banyak lagi.</p>
<p>Untuk menyiasati turunnya gula darah secara berlebihan ini, Samuel
menyarankan agar kita mengonsumsi glukosa yang merupakan salah satu
karbohidrat terpenting sebagai sumber tenaga. “Agar kita tetap aktif,
cadangan glukosa dan glikogen dalam tubuh harus cukup,” katanya.</p>
<p>Agar sumber energi tetap ada, pilih makanan dengan indeks glikemik
rendah seperti kentang rebus, beras, atau buah-buahan. Selain itu,
konsumsi pula makanan yang tinggi serat agar glukosa dapat naik
perlahan.</p>
<p>Saat Sahur</p>
<p>Saat sahur, sebaiknya konsumsi nasi merah yang lebih kaya nutrisi dan
padat serat. Nasi merah juga mengandung karbohidrat kompleks yang
dicerna secara bertahap sehingga membantu tubuh mempertahankan rasa
kenyang yang lebih lama sehingga ktia tidak mudah lapar saat puasa.</p>
<p>Pilihan lain selain nasi merah adalah roti gandum atau oatmeal. “Saat
sahur, porsi makan kita kira-kira 40 persen yang terdiri dari 30 persen
makan besar dan 10 persen camilan,” papar Samuel.</p>
<p>Camilan yang disarankan saat sahur adalah buah yang dimakan bersama
kulitnya dan minum tiga gelas air. “Konsumsi buah saat Imsak,” kata
Samuel. Yang terpenting saat sahur adalah menghindari makanan berlemak
karena hormon insulin tubuh akan berlebihan. Insulin akan mempercepat
turunnya kadar gula darah dan ini membuat Anda cepat lapar.</p>
<p>Saat Berbuka</p>
<p>Setelah berpuasa selama 14 jam, kadar glukosa akan semakin sedikit
menjelang buka puasa. Karena itu, saat berbuka kita perlu makanan yang
bisa menaikkan gula darah dengan cepat. Pilihan yang tepat adalah
makanan yang manis namun tidak tinggi gula. Selain kurma, Samuel
menyarankan agar buka puasa didahului dengan segelas jus atau buah
segar. Buah adalah sumber yang baik untuk mengganti kadar gula darah
yang turun. Selain itu buah juga mudah dicerna sehingga tidak membuat
pencernaan kaget.</p>
<p>Makanan besar atau menu utama, sebaiknya dikonsumsi setelah sholat
maghrib setelah pencernaan beristirahat. Menu berbuka seharusnya
mengandung karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan mineral. Tidak lupa
dilengkapi sayur dan buah. Hindari makanan yang tinggi kalori seperti
makanan bersantan, gulai, atau gorengan.</p>
<p>Terakhir, sebelum tidur malam, Samuel menyarankan agar kita
mengonsumsi karbohidrat tanpa gula, misalnya buah segar. Bila dilakukan
selama berpuasa, maka jumlah asupan kalori secara total dalam sehari
akan di bawah jumlah asupan saat sedang tidak berpuasa.</p>
<p>Dengan pola makan seperti ini, sel-sel tubuh akan selalu aktif, tubuh selalu bugar, dan proses detoksifikasi juga akan terjadi.
</p><p> </p><p> </p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-3552057939934850022022-07-25T08:26:00.001+07:002022-07-25T08:26:00.152+07:00Kiat Berpuasa Bagi Diabetesi<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFV8uc4AXTjzEtwlSro6QIdXoY1prgJqTvxmdDGMY_f2iwWbzTPSyochEbJG8Wc5vDAaxCB6Luj5VnlHwPS2D1hJ1bZYAmZOm8cav20BQMv_zuJszbp6KqPvyA1oDzcnle9a3i3bbDANq38nwf2xHyt04g12yLDjwVwdGdhTz-xiY3I7QOfPQOmXiFIA/s640/sid-balachandran-bD5-Xbl8nvE-unsplash(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="640" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFV8uc4AXTjzEtwlSro6QIdXoY1prgJqTvxmdDGMY_f2iwWbzTPSyochEbJG8Wc5vDAaxCB6Luj5VnlHwPS2D1hJ1bZYAmZOm8cav20BQMv_zuJszbp6KqPvyA1oDzcnle9a3i3bbDANq38nwf2xHyt04g12yLDjwVwdGdhTz-xiY3I7QOfPQOmXiFIA/s320/sid-balachandran-bD5-Xbl8nvE-unsplash(1).jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p> </p><p>Penderita Diabetes Melitus (DM) atau diabetisi masih dapat
menjalankan ibadah puasa. Hanya ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi
agar tidak terjadi komplikasi penyakit yang lebih berat.
</p><p>Demikian disampaikan dr. Agus Widiyatmoko, dosen Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, dalam diskusi terbatas tentang
“Sehat dan Bugar Saat Puasa” di Kampus terpadu UMY pada Rabu
(3/8/2011).</p>
<p>“Penderita DM ada yang boleh berpuasa tanpa penyesuaian, ada yang
boleh berpuasa dengan penyesuaian dan ada yang tidak boleh berpuasa”
jelasnya. Agus menjelaskan, penderita DM tipe 1 dan 2 yang tidak
terkontrol tidak boleh berpuasa. Ini berarti jika gula darahnya lebih
dari 180 mg/dl tidak boleh berpuasa.</p>
<p>Begitu juga dengan diabetisi yang sedang hamil, memiliki riwayat
ketoasidosis berulang, berusia lanjut dengan gangguan kesadaran serta
memiliki komplikasi berat seperti unstable angina dan hipertensi yang
tidak terkontrol.</p>
<p>Lebih lanjut menurut Agus, yang terpenting adalah bagaimana diabetisi
mengontrol kadar gula darahnya. Pengendalian gula darah dapat dilakukan
dengan pengaturan makan, menggiatkan kegiatan jasmani dan memakan
obat-obatan yang dianjurkan dokter.</p>
<p>Terkait pola makan, Agus menjelaskan bahwa sebenarnya pola makan
diabetisi tidak berbeda jauh dengan pola makan orang sehat normal. Hanya
saja harus diperhatikan keteraturan aspek 3J yaitu jenis, jumlah dan
jadwal.</p>
<p>Akan lebih baik hasilnya jika tetap menggunakan karbohidrat kompleks
sebagai sumber karbohidrat utama, baik saat sahur atau pun berbuka.
Makan sahur sebaiknya dilakukan sedekat mungkin dengan waktu imsak agar
perut tidak terlalu lama kosong.</p>
<p>“Makanan yang harus dihindari pada saat sahur adalah makanan
berminyak dan santan, berkolesterol tinggi dan lemak hewani karena
mengakibatkan gangguan pencernaan, perut nyeri dan masalah berat badan.
Konsumsi buah dan sayur harus diperbanyak serta mengonsumsi cairan yang
cukup dan mengurangi kafein” jelas dokter spesialis penyakit dalam ini.</p>
<p>Pada saat berbuka, menurut Agus, konsumsilah makanan yang
menghasilkan energi instan yaitu yang manis. Selain itu, jangan makan
yang berlebihan saat berbuka untuk memberikan kesempatan kepada lambung
untuk meyesuaikan proses pencernaan.</p>
<p>Sedangkan untuk kegiatan jasmani, dianjurkan untuk mengurangi
aktivitas sedenter seperti menonton televisi, menggunakan internet dan
bermain game komputer. Disarankan juga untuk mempersering aktivitas
olahraga rekreasi dan membiasakan bergaya hidup sehat seperti lebih
sering berjalan kaki, menggunakan tangga dari daripada lift dan
beraktivitas fisik lebih banyak pada waktu liburan.
</p><p> </p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-25909428960822560282022-07-22T08:24:00.001+07:002022-07-22T08:24:00.161+07:00Agar Tak Kekurangan Cairan Saat Puasa<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA2fP4th9D0hUJhLBDk7_3DvKwV2CIErSN8YAemJ4uE-7C4yeWVLqTRtb6YWltnyTOziXf2p9UWTrBH1AwhCK5Dk56DbB2yu9uh5K_LtCtLBNS409c2U-BxemTXhm4keTHH9fThL7H0ngx524A30YuH86032eGfS6rlitXJw-piePVqcNdUD2lrCiVvQ/s640/rachael-gorjestani-evsoUV1EyXY-unsplash.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA2fP4th9D0hUJhLBDk7_3DvKwV2CIErSN8YAemJ4uE-7C4yeWVLqTRtb6YWltnyTOziXf2p9UWTrBH1AwhCK5Dk56DbB2yu9uh5K_LtCtLBNS409c2U-BxemTXhm4keTHH9fThL7H0ngx524A30YuH86032eGfS6rlitXJw-piePVqcNdUD2lrCiVvQ/w400-h268/rachael-gorjestani-evsoUV1EyXY-unsplash.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p> </p><p>Saat menjalankan ibadah puasa, tubuh tidak akan mendapatkan asupan
makanan dan minuman, dari mulai dari terbit fajar sampai matahari
terbenam. Dalam kondisi seperti itu, sangat wajar jika seorang yang
sedang berpuasa merasa haus, apalagi bila ia beraktivitas di luar
ruangan.
</p><p>Rasa haus merupakan sinyal bahwa tubuh mengalami defisit cairan.
Dalam kondisi haus, tubuh sebenarnya memiliki mekanisme alami yang
mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun begitu, untuk mencegah
terjadinya dehidrasi, sangat penting artinya bagi mereka yang
menjalankan puasa untuk memerhatikan pemenuhan kebutuhan cairan.</p>
<p>“Ketika kita haus, maka dalam batas tertentu tubuh mempunyai
mekanisme menghemat pengeluaran, terutama menghemat pengeluaran urin
atau air kencing. Proses tersebut terjadi melalui pengaturan
keseimbangan air tubuh,” kata Prof. Dr. Hardinsyah. MS, Gurus Besar
Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut
Pertanian Bogor (IPB), Kamis, (4/8/2011).</p>
<p>Hardinsyah menjelaskan, sekitar dua pertiga dari berat badan manusia
adalah air. Air dalam tubuh manusia dibagi menjadi dua, yakni yang
berada di dalam sel (cairan intrasel), dan di luar sel (cairan
ekstrasel). Pada orang dewasa sekitar 60 persen cairan tubuh adalah
cairan intrasel, dan 40 persen cairan ekstrasel.</p>
<p>Lantas, bagaimana cara untuk menyiasati supaya kebutuhan cairan dalam tubuh tetap terpenuhi saat puasa?</p>
<p>Hardinsyah menjelaskan, dalam kondisi normal, kebutuhan air saat
berpuasa sebenarnya relatif sama saat seseorang tidak puasa. Pemenuhan
kebutuhan cairan bagi yang berpuasa didapat melalui asupan atau konsumsi
minuman makanan berkuah, yakni sejak berbuka (magrib) sampai menjelang
imsak (terbit fajar).</p>
<p>“Secara umum, jumlahnya bagi orang dewasa adalah 2 liter (8 gelas)
minuman sehari, terutama air putih. Jumlah ini dapat dipenuhi dengan
minum 1 gelas saat berbuka, 2 gelas saat makan malam, 2 gelas antara
makan malam dan menjelang tidur, dan 1 gelas sebelum sahur, dan 1 gelas
saat, atau setelah sahur sebelum imsak. Satu gelas lagi dapat berupa
satu mangkok sedang makanan berkuah pada saat bebuka (misal kolak atau
jus buah atau koktail) atau satu mangkok sedang sup, soto atau sayur
bening saat makan sahur,” bebernya.</p>
<p>Hardinsyah mengungkapkan, pada orang-orang yang lebih menyukai minum
teh, susu, atau kopi, maka 1-2 gelas air putih bisa diganti dengan jus,
susu, teh, atau kopi. Dia juga menyarankan, jus yang kental sebaiknya
diminum setelah berbuka. Sementara untuk susu, teh dan kopi bisa diminum
sebagai selingan antara makan malam dan menjelang tidur.</p>
<p>Dalam dan luar ruangan</p>
<p>Kebutuhan akan air bagi mereka yang bekerja ringan di kantor berbeda
dengan orang yang bekerja berat di lapang yang panas. Pengeluaran air
tubuh bagi orang yang bekerja di lapangan yang panas akan lebih banyak
melalui penguapan, pernafasan dan keringat dibanding orang yang kerja
ringan dikantor.</p>
<p>Menurut Hardinsyah, peningkatan suhu lingkungan satu derajat Celcius
dari suhu normal dapat meningkatkan sekitar 10 persen atau sekitar satu
gelas kebutuhan air, belum lagi karena perbedaan aktifitas.</p>
<p>Ia mencontohkan kebutuhan cairan akibat perbedaan suhu lingkungan
kerja sekitar 8 derajat celsius. Suhu 20 derajat di ruang AC dengan
aktivitas ringan (banyak duduk) dibanding dengan suhu lingkungan kerja
28 derajat dengan aktivitas berat (banyak bergerak dan kerja otot) akan
menyebabkan kebutuhan air tubuh berbeda sampai tiga liter air minum.</p>
<p>“Oleh karena itu, pada saat berpuasa sebaiknya diminimalkan bekerja pada suhu terik matahari dan berkucuran keringat,” jelasnya.</p>
<p>Sementara itu, pada suhu dingin, air tubuh umumnya akan banyak keluar
melalui permukaan kulit. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan pakaian
yang menutupi permukaan kulit tubuh termasuk tangan dan kaki, dan
gunakan pelembab wajah atau kulit muka.</p>
<p><b>Puasa momentum detoksifikasi</b></p>
<p>Puasa menurut Hardinsyah bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum
untuk melakukan detoksifikasi (detoks) atau pembersihan racun dari
tubuh. Untuk tujuan detoks maka diperlukan minum lebih banyak, dan
diutamakan air putih atau air putih diselingi teh hijau atau jus buah
segar tanpa gula atau youghurt.</p>
<p>“Bila pada umumnya kebutuhan air seorang dewasa muda adalah 8 gelas
(2 liter) sehari maka saat puasa sambil detoks dianjurkan 9-11 gelas
sehari,” katanya.</p>
<p>Untuk pola konsumsinya, menurut Hardinsyah, bisa dilakukan dengan
minum 1-2 gelas saat berbuka, 2-3 gelas saat makan malam, 2-3 gelas
antara makan malam dan menjelang tidur, 1 gelas sebelum sahur, dan 2
gelas saat dan setelah sahur sebelum imsak. “Minumlah secara perlahan,
jangan tergesa-gesa,” tambahnya.
</p><p> </p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-86857568291014217032022-07-20T08:24:00.004+07:002022-07-20T08:24:46.940+07:00Tirulah Sifat Jujurnya Abu Bakar<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcnM59wApdP3wZqOUMI4-OVwRKNYoHdkKtW0lV6tcUID9__jnFNch9IVtcm0A19muYBvUmq0ro2X-6HHqxxycpVrUOmHFGc4iybcxDXhqEH45l1QFhmiR7fWUuNfslxyqZ94TMWWNGr-2KfiKv6QYilkXCbb9nzSNplVXBw8sHYmuDkfFNWeVem_-vVg/s640/mostafa-meraji-GhELZuE5wZA-unsplash.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcnM59wApdP3wZqOUMI4-OVwRKNYoHdkKtW0lV6tcUID9__jnFNch9IVtcm0A19muYBvUmq0ro2X-6HHqxxycpVrUOmHFGc4iybcxDXhqEH45l1QFhmiR7fWUuNfslxyqZ94TMWWNGr-2KfiKv6QYilkXCbb9nzSNplVXBw8sHYmuDkfFNWeVem_-vVg/w400-h268/mostafa-meraji-GhELZuE5wZA-unsplash.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5fhX47I8tsmuTQJMittVazpGNiD25sOFG312slSk-eRN6bhpNAUFQOQowt81-TfJM1yIjT5BopXXoMnxFip4ZUMx0172FPhR7Ri-nj2oHgze4coRLtX9moIhx-b3oggdJLTdGk0ViPx5XjfzvdWNTvVc4n5bewDDEzareVMhIs0LoyJCjH5c-qUaOmg/s268/abu-bakar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="261" data-original-width="268" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5fhX47I8tsmuTQJMittVazpGNiD25sOFG312slSk-eRN6bhpNAUFQOQowt81-TfJM1yIjT5BopXXoMnxFip4ZUMx0172FPhR7Ri-nj2oHgze4coRLtX9moIhx-b3oggdJLTdGk0ViPx5XjfzvdWNTvVc4n5bewDDEzareVMhIs0LoyJCjH5c-qUaOmg/s1600/abu-bakar.jpg" width="268" /></a></div><br /> <p></p><p> </p><p>JUJUR adalah sifat terpuji. Secara naluri, semua orang suka
kejujuran. Namun, secara aplikasi, tidak semua orang bisa berlaku
jujur. Orang yang berbusa-busa menyuarakan kejujuran, belum tentu
berperilaku jujur. Kenapa? Karena jujur tidak cukup ditimbang dengan apa
yang diucapkan di lisan seseorang saja. Menyerukan kejujuran harus
butuh bukti dalam kehidupan nyata.</p><p>Selain itu, menjadikan jujur
sebagai karakter yang mengakar di hati, juga menjadi syarat akan
kebenaran kejujuran seseorang. Belum bisa disebut orang jujur, manakala
tiga komponen ini, hati, lisan, dan perbuatan, belum bersatu-padu dalam
diri seseorang, atau dengan bahasa lain masih parsial, dekotomi.</p><p>Terkadang
ada orang yang jujur hatinya saja, namun lisannya belum mampu
mengucapkannya. Atau, lisannya yang mampu berkata jujur, tapi
perbuatannya belum bisa membenarkannya. Ada pula, sekedar perbuatannya
yang sepertinya melakukan kejujuran, tapi hati dan lisannya mengingkari
itu semua.</p><p>Tentu perilaku macam ini, yang memisahkan antar
komponen tersebut tidak dibenarkan dalam konsep kejujuran. Dan realitas
di lapangan, khususnya di negeri kita, justru mala praktek macam ini
yang malah menyeruak di tengah-tengah lapisan masyarakat, baik itu
rakyat jelata, atau pun para pemimpinnya. Mulai dari pengusaha, hingga
bawahan-bawahannya.</p><p>Sebagai contoh. Setiap para pejabat disumpah,
mereka selalu berjanji dangan sumpah dengan ditandai meletakkan kitab
suci masing-masing di atas kepala mereka. Apakah kemudian mereka juga
jujur? Buktinya tidak juga. Justru terkadang, di kemudian hari
terbongkar tindak pidana korupsinya.</p><p>Seorang pelajar
(siswa/mahasiswa) yang hampir setiap saat dididik untuk menjadi pribadi
yang jujur, namun masih banyak juga ketika ujian mereka menyontek.</p><p>Fenomena
di atas setidaknya sebagai cermin, bahwa praktek kejujuran belum
seutuhnya teraplikasi dalam sebagian besar masyarakat kita dengan benar.
Sikap ini terjadi di semua lini di antara kita. Karyawan marketing
memark-up kwitansi, sopir memark-up bensin, petugas jalanan “mengutip”
pungutan, jaksa, hakim dan petugas hukum juga masih menerima suap.
Bahkan orang antri ingin masuk PNS dengan suap. Pegawai korupsi waktu.
Semua lini selalu ada korupsi.</p><p>Padahal Rosulullah pernah mengatakan, “As-shidqu yahdii ila al-birri” (Kejujuran itu mengarahkan ke pada kebaikkan).</p><p>Kisah Abu Bakar</p><p>Dalam
sejarah, terdapat salah satu sosok manusia yang mampu menampilkan
kejujuran yang benar, selain Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wasallam
(صلى الله عليه و سلم) adalah Abu Bakr. Dia merupakan sahabat yang
pertama yang beriman ke pada Nabi dari golongan laki-laki dewasa.</p><p>Kejujurannya
telah teruji semenjak awal dia masuk Islam. Hal tersebut terbukti
-salah satunya- di tengah-tengah kaum Quraisy mengingkari dan bahkan
menghina Nabi dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Abu Bakr justru menjadi
orang pertama yang meyakini kebenaran hal tersebut.</p><p>Bahkan, dia
berani menantang kaum kafir, bahwa kalau saja ada berita yang lebih
dahsyat dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj, maka dia akan mempercayai hal
tersebut tanpa sedikitpun meragukannya.</p><p>Kejujuran Abu Bakr ini,
kemudian terwujud dengan tindakan nyata. Dia tidak pernah meragukan akan
apa yang telah menjadi janji Allah dan Rosul-Nya. Dan hal itu
setidaknya tergambar dengan keberaniannya menyerahkan kepada Nabi
seluruh harta bendanya demi memperjuangkan kejayaan Islam pada suatu
peperangan.</p><p> “Aku tinggalkan mereka Allah dan Rosul-Nya”. Hanya
kalimat singkat ini lah yang terlontar dari lisan Abu Bakr, ketika
Rosulullah bertanya tentang apa yang dia sisakan untuk keluarganya,
kalau semua kekayaannya dia serahkan fii sabilillah.</p><p>Karena
kejujurannya ini, yang telah menjadi gaya hidupnya, beliau pun mendapat
julukan sebagai As-Shiddiq (orang yang membenarkan). Tidak itu saja,
jaminan ‘tiket’ masuk surga secara langsung, pun telah beliau genggam
dari Rosulullah. Allahu Akbar !!!.</p><p>Lain Abu Bakr, lain pula Abu
Tholib. Beliau adalah orang jujur, yang meyakini akan kebenaran ajaran
Rosulullah. Selain itu, beliau pun membuktikan akan kejujuran hatinya
dengan tindakannya yang selalu melindungi perjalanan dakwah Rosulullah
Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم). Sayang hanya karena
kurang satu dimensi saja, pengucapan (lisan), perilaku jujur itu pun
‘mandul’, tidak menghasilkan apa-apa di sisi Allah. Dia pun akhirnya
mati dalam kekafiran yang tempat kembalinya adalah neraka.<br /><br />Apa
lagi dengan sosoknya Abu Lahab. Secara naluri (Baca: hati) beliau
mengakui akan kebenaran risalah Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi
Wasallam (صلى الله عليه و سلم). Namun, karena lisannya dan tindakkannya
berpaling dari keyakinan hatinya, maka dia pun mati dalam keadaan kafir
pula, dan tempat kembalinya adalah neraka.</p><p>Dari sini kita bisa
mengambil benang merah, bahwa seyogyanya kita mengikuti jejak Abu Bakar
dalam mempraktekkan kejujuran kita dalam segala aspek kehidupan. kita
harus meyakini bahwa sesuatu yang benar itu adalah benar, tanpa diiringi
keraduan sedikitpun. Dan suatu yang salah itu adalah salah. Tidak cukup
itu saja, tindakkan kita pun harus menunjukkan hal tersebut, dan
terakhir kita pun harus berani mensuarakannya ke pada khalayak umum.</p><p>Sebaliknya,
jangan sampai kita berperilaku jujur dengan kejujuran ala Abu Thalib,
lebih-lebih Abu Lahab. Sungguh perilaku macam ini sama sekali tidak akan
membawa keuntungan sedikit pun bagi kita di dunia lebih-lebih di
akhirat kelak. Kerana itu kita harus menjauhinya.</p><p>Pintu kemunafikan</p><p>Lawan
dari pada jujur adalah dusta. Dan sampai kapanpun dua hal ini tidak
akan pernah bersinergi. Barangsiapa yang berperilaku jujur, maka pasti
dia akan menjauhi sifat dusta. Begitu pula sebaliknya, barang siapa yang
suka berdusta, maka secara otomatis dia akan memusuhi kejujuran.</p><p>Karena
demikian, tidak jarang orang yang berperilaku jujur harus menghadapi
resiko yang tidak kecil, terlebih jikalau dia hidup di tengah masyarakat
yang telah menjadikan dusta sebagai strategi ilegal dalam meraih
sesuatu, sebagaimana yang terjadi di negeri kita saat ini.</p><p>Sekali
pun demikian, kita tidak boleh getir. Perinsip ‘Qul al-Haqqa wa lau
kaana murran’ (katakan lah sebenarnya meskipun pahit), harus menjadi
prinsip kita.</p><p>Biasanya, dusta atau kebohongan dilakukan seseorang
untuk berbagai tujuan; misalnya untuk memperoleh keuntungan materi
secara tidak fair, untuk membuat kesal atau mencelakakan orang lain, dan
adakalanya untuk menutupi kebohongan yang lain.</p><p>Implikasi dari
kebohongan juga berbeda-beda. Jika kebohongan itu pada hal yang bersifat
informasi, implikasinya bisa menyesatkan atau mencelakakan orang lain.
Jika kebohongannya pada janji, maka implikasinya pada mengecewakan atau
merugikan orang lain. Jika kebohongannya pada sumpah maka implikasinya
pada merugikan dan mencelakakan orang lain.</p><p>Nabi bersabda;
“Sesunggguhnya kebohongan adalah satu di antara beberapa pintu
kemunafikan, innal kizba babun min abwab an nifaq.”</p><p>Jadi orang
yang melakukan kebohongan dan dusta berarti sedang berada dalam proses
menjadi seorang munafik. Kata Nabi, tanda-tanda orang munafik itu ada
tiga; (1) jika berkata, ia berdusta, (2) jika berjanji, ia ingkar dan
(3) jika diberi kepercayaan, ia berkhianat.</p><p>Jika kebohongan dan
dusta merupakan pintu kemunafikan, maka kejujuran merupakan pintu
amanah. Sebagai contoh, Nabi memiliki sifat siddiq (benar dan jujur),
maka sifat lain yang menyertainya adalah amanah (tanggungjawab),
fathanah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan secara terbuka apa yang
mesti disampaikan).</p><p>Kebalikannya, dusta (kizib) akan diiringi oleh
sifat curang (khiyanah), bodoh, yakni melakukan perbuatan bodoh (jahil)
dan menyembunyikan apa yang semestinya disampaikan secara terbuka
(kitman).</p><p>Rasulullah mengatakan, "Seorang mukmin memiliki tabiat atas segala sifat aib, kecuali khianat dan dusta." (HR. Al Baazaar)</p><p>Diriwayatkan
dari Abdullah bin Mas'ud r.a, dari Nabi Shalallaahu 'Alaihi Wasallam
(صلى الله عليه و سلم) bersabda: "Hendaklah kalian bersikap jujur karena
kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan dapat mengantarkan
ke surga. Sesungguhnya seseorang senantiasa jujur sehingga ditulis
sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta dapat menyeret kepada
kejahatan dan kejahatan dapat menyeret ke dalam neraka. Sesungguhnya
seseorang senantiasa berdusta hingga ditulis di sisi Allah sebagai
pendusta." (HR Bukhari [6094]). Mudah-mudahan kejujuran kita membawa ke
surga yang dijanjikan</p><p> </p><p> </p><p> </p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-88983413465722385802021-12-07T13:09:00.004+07:002021-12-07T13:09:43.195+07:00Keutamaan Sedekah dan Hari Jumat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgVdqi1tTs958btu0Im-GrogGpFvKkikXie-0Q4Ca82GpgLdFmD74U2SXu3JW6OAj7xQiVKel0qHvXvtDzjOhEiGg3AO2Jimz1v7kW4n8U8hp9heeemKT3EGfGZaHutfJVZE1LwGsgun3kr41Csxt0xOhfaU-IpuOyrUqBu0lqHr74Ru6-jVMpK4WcHbQ=s640" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sedekah" border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgVdqi1tTs958btu0Im-GrogGpFvKkikXie-0Q4Ca82GpgLdFmD74U2SXu3JW6OAj7xQiVKel0qHvXvtDzjOhEiGg3AO2Jimz1v7kW4n8U8hp9heeemKT3EGfGZaHutfJVZE1LwGsgun3kr41Csxt0xOhfaU-IpuOyrUqBu0lqHr74Ru6-jVMpK4WcHbQ=w320-h320" width="320" /></a></div><br /><p>Bersedekah merupakan amal perbuatan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Agama Islam. Bersedekah baik banyak maupun sedikit, baik diam-diam atau pun terang-terangan, semuanya sangat dianjurkan. Berikut adalah sedikit tulisan tentang <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/12/keutamaan-sedekah-dan-hari-jumat.html">sedekah dan hari jumat</a>.<br /></p><p>Sedekah hari apa pun sangat utama. Namun, khusus hari Jumat, Allah
memberinya pahala lebih. Pasalnya, hari Jumat merupakan hari yang utama
dalam Islam, hari raya mingguan umat Islam.
</p><p>Amal yang dikerjakan di waktu mulia, memiliki nilai keutamaan yang
lebih besar, dibandingkan amal yang dikerjakan di waktu kurang mulia.
Demikian halnya sedekah yang dikerjakan di hari yang mulia, Jumat.</p>
<p>Keutamaan sedekah di Hari Jumat dikarenakan ada gabungan dua kebaikan
itu, sedekah dan hari Jumat, yang sama-sama mulia dan penuh keutamaan,
sebagaimana dikatakan Ibnu Qayyim</p>
<p>“Sedekah pada hari itu (Jumat) dibandingkan dengan hari-hari lainnya
dalam sepekan, seperti sedekah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan
dengan seluruh bulan lainnya.”</p><h3 style="text-align: left;"><strong>Keutamaan Sedekah</strong> <em></em><br /><em></em></h3><p><em>
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik,
niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka
pahala yang banyak</em>“. (QS. Al-Hadid: 18)</p>
<p><em> “Naungan orang mukmin pada hari Kiamat kelak adalah sedekahnya”</em> (HR Ibnu Khuzaimah).</p>
<p><em>“Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan panas kuburan dari
penghuninya. Dan sesungguhnya orang mukmin pada hari Kiamat kelak akan
bernaung di bawah naungan sedekahnya.”</em> (HR Ath-Thabrani dan al-Baihaqi).</p>
<p>“<em>Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api</em>“.(HR. At-Tirmidzi).</p>
<p>“<em>Sesungguhnya sedekah itu benar-benar akan dapat memadamkan
panasnya alam kubur bagi penghuninya, dan orang mukmin akan bernaung
dibawah bayang-bayang sedekahnya</em>“. (HR. At-Thabrani).</p>
<p>“<em>Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya,
dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan
menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada
diri sendiri</em>“. (HR. Thabrani).<br />
</p><h3 style="text-align: left;"><strong>
Keutamaan Hari Jumat</strong> <strong></strong><em></em><br /></h3><p style="text-align: left;">
<em>“Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab. Bila seorang
hamba muslim melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah niscaya akan
dikabulkan…”</em> (Muttafaqun ‘Alaih).</p>
<p><em>Sesungguhnya sedekah pada hari Jum’at itu memiliki kelebihan dari
hari-hari lainnya. Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan hari-hari
lainnya dalam sepekan, seperti sedekah pada bulan Ramadhan jika
dibandingkan dengan seluruh bulan lainnya.”</em> (Ibnul Qayyim, Zadul Ma’ad).</p>
<p><em>“Dan sedekah pada hari itu (Jumat) lebih mulia dibanding hari-hari selainnya”.</em> (HR Ibnu Khuzaimah, Mauquf Shahih). <em> </em></p>
<p>Demikianlah keutamaan sedekah hari Jumat. Tidak ada keterangan atau
dalil khusus tentang keutamaan sedekah hari jumat, namun berdasarkan
pemahaman ulama, sedekah hari jumat itu menggabungkan dua kebaikan
–sedekah dan hari Jumat– sehingga nyatalah adanya keutamaan sedekah di
hari Jumat. <em>Wallahu a’lam</em> <em>bish-shawabi.</em></p><p>Sumber: https://tribratanews.kaltara.polri.go.id/2019/03/keutamaan-sedekah-hari-jumat-memadukan-dua-kebaikan/</p><p><br /></p><p>Baca juga: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/10/kedudukan-anak-dalam-pandangan-islam.html">Kedudukan Anak Dalam Islam</a><br /></p><p> </p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-73774111259301470262021-10-21T15:05:00.003+07:002021-10-21T15:05:41.148+07:00Kedudukan Anak dalam Pandangan Islam<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjm_bAatn6oF-33d9-AoXJP2b6qkYK4T36c67M4Ygs547vTuH32kDAVCnymKNh_R8rPC2t_d7FgvJaaiRm8Q2J2ieAWHK6QU9KQJE8bT3jHF8OkyONHJ2EK9eZAAQcQnfBHOIY5T26tTw7flgLkDGKzfjMS9AuXlcF7YRYGQSUi3leh78h8ZgdoQW-RqQ=s640" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="anak muslim" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjm_bAatn6oF-33d9-AoXJP2b6qkYK4T36c67M4Ygs547vTuH32kDAVCnymKNh_R8rPC2t_d7FgvJaaiRm8Q2J2ieAWHK6QU9KQJE8bT3jHF8OkyONHJ2EK9eZAAQcQnfBHOIY5T26tTw7flgLkDGKzfjMS9AuXlcF7YRYGQSUi3leh78h8ZgdoQW-RqQ=w400-h266" title="anak islam shalat" width="400" /></a></div><p></p><p><a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/">RembauHariIni</a> - Islam sangat rinci dalam memberikan anjuran bagi manusia. Segala sisi hidup manusia terdapat aturannya dalam Agama Islam. Termasuk juga tentang anak keturunan. Berikut artikel mengenai <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/10/kedudukan-anak-dalam-pandangan-islam.html">Kedudukan Anak dalam Pandangan Islam</a>.<br /></p><p>Mendidik anak dalam Islam harus didasarkan pada petunjuk dari Allah, yaitu Al-Quran, karena Al-Qur’an tidak hanya membahas tentang kewajiban anak kepada orang tua, namun juga kewajiban orang tua kepada anaknya.<br /><br />Dan berikut ini adalah pandangan Al-Quran tentang anak, yang perlu kita ketahui dalam mendidik anak:</p><h3 style="text-align: left;"><b>1. Anak sebagai Amanah bagi Orangtuanya</b></h3><p>Selayaknya para bijak mengatakan bahwa sesungguhnya anak-anak bukanlah milik kita; mereka adalah titipan dari Allah kepada kita. Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mendidik anak sesuai dengan yang telah Allah perintahkan. Jadi, adalah kesalahan bagi orang tua apabila seorang anak jauh dari ajaran Islam.</p><h3 style="text-align: left;">2. Anak sebagai Generasi Penerus</h3><p>Anak adalah harapan di masa depan; merekalah kelak yang akan menjadi pengaman dan pelopor masa depan agama dan bangsa. Jadi wajib bagi kita mendidik mereka untuk menjadi generasi tangguh di masa depan. Lebih jauh, Allah memerintahkan kita sebagai orang tua untuk menjauhkan mreeka dari api neraka kelak.</p><h3 style="text-align: left;">3. Anak adalah Tabungan Amal Kita di Akhirat</h3><p>Seperti telah kita tahu, bahwa selain amal kita di dunia, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang saleh merupakan amalan yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari penghitungan kelak.</p><p>Itulah tadi artikel tentang <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/10/kedudukan-anak-dalam-pandangan-islam.html">Kedudukan Anak dalam Pandangan Islam</a>. Semoga menjadikan manfaat.</p><p><br /></p><p>Baca juga artikel terkait: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/10/memahami-dunia-anak-anak.html">Memahami dunia anak-anak</a><br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-34399932334362891842021-10-12T15:25:00.004+07:002021-10-12T15:25:58.571+07:00Memahami Dunia Anak-Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg5DHM_xan_kMj6gzQUxC-j9dmCQnyuTEgT44-SyDdUflOfJ8VJeqh--kbaDX5lXbCtTd47zWF4MiHaDVS31eP_Uwm0vwr2fgHBt0eVQWA5Nc42IznwvozmxeGhK2Nc3Lqnv3tlO_u_vIHt-1BT_s0gJ4B2-NjgefdPlKndOkGnPbwuVGWF1nyWIHSOfg=s640" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="dunia anak" border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg5DHM_xan_kMj6gzQUxC-j9dmCQnyuTEgT44-SyDdUflOfJ8VJeqh--kbaDX5lXbCtTd47zWF4MiHaDVS31eP_Uwm0vwr2fgHBt0eVQWA5Nc42IznwvozmxeGhK2Nc3Lqnv3tlO_u_vIHt-1BT_s0gJ4B2-NjgefdPlKndOkGnPbwuVGWF1nyWIHSOfg=w400-h268" title="dunia anak anak" width="400" /></a></div><p><br /></p><p><a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com">Rembau Hari Ini</a> - Sebagai muslim yang baik, tentunya kita ingin memiliki keturunan yang dapat meneruskan perjuangan dalam agama. Kita tentu ingin memiliki anak yang sholeh atau sholehah, yang berbakti kepada orang tua dan memiliki pengetahuan agama. Untuk itu kita juga harus <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/10/memahami-dunia-anak-anak.html">memahami dunia anak-anak</a>.<br /></p><p>Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anak-anaknya kelak tumbuh menjadi anak yang sehat, anak yang cerdas, anak yang kreatif, anak yang mandiri, anak yang sholeh/sholehah, anak yang bertaqwa. Dan mungkin masih banyak harapan-harapan lainnya sebagai orang tua.<br /><br />Meskipun bukan untuk menjadikan anak yang sempurna (karena tidak ada manusia yang sempurna), tapi untuk menjadi yang terbaik. Semua kita lakukan semata-mata untuk kebaikan anak-anak.<br /><br />Dunia anak-anak tentu berbeda dengan dunia kita, dunia orang dewasa. Anak-anak memiliki pribadi yang unik. Berikut ini kiat memahami anak-anak yang perlu kita ketahui, yaitu:<br /></p><h3 style="text-align: left;">1. Dunia anak, dunia bermain.<br /></h3><p>Dunia anak-anak adalah dunia bermain, hampir semua kegiatannya adalah bermain. Bermain sambil belajar (belajar sambil bermain), mengeksprolasi benda-benda yang ada di sekitar mereka merupakan kegiatan yang menyenangkan. Arahkan pada permainan yang merangsang pertumbuhan otak dan phisiknya. Perhatikan dalam memilih mainan untuk anak-anak ataupun memilih permainan anak.<br /></p><h3 style="text-align: left;">2. Suka meniru.<br /></h3><p>Entah kita sadar atau tidak, apa yang kita ucapkan, kita lakukan, tentu akan ditiru anak-anak. Makanya kita sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik pada anak-anak. Anak-anak adalah cermin orang tuanya. Tapi bukan hanya dari orang tua saja, anak-anak akan meniru dari lingkungan sekitar atau media lain seperti televisi. Orang tua harus selektif dalam hal ini.<br /></p><h3 style="text-align: left;">3. Masih berkembang.<br /></h3><p>Anak-anak masih berkembang baik secara fisik maupun phikis. Dengan melalui beberapa tahap, akan membentuk kepribadian anak itu sendiri.<br /></p><h3 style="text-align: left;">4. Anak-anak tetaplah anak-anak.<br /></h3><p>Mereka belum dewasa, maka jangan dibandingkan dengan orang dewasa. Baik dari pola pikirnya, apalagi dari phisiknya.<br /></p><h3 style="text-align: left;">5. Kreatif<br /></h3><p>Selain tumbuh dan berkembang, anak-anak adalah pribadi yang kreatif, suka bertanya, rasa ingin tahu yang tinggi, suka berimajinasi. Kalau anak bertanya tentang sesuatu, jawablah sesuai usia anak. Penjelasan yang berbelit-belit akan susah diterima anak. Sampaikanlah dengan bahasa anak-anak, bahasa yang mudah di mengerti, sesuai kemampuan mereka dalam menerima informasi baru.<br /><br />Aish (2 tahun), yang sedang asyik bermain balok susun, tiba-tiba langsung berdiri, terus naik ke atas kursi. Pandangan matanya ke arah jendela, mulutnya berbicara pelan, sambil tangannya bergerak ke kanan dan ke kiri. Ternyata dia bicara sama seekor burung yang hinggap di jendela. Kalau kita orang dewasa, melihat burung hinggap di jendela merupakan hal yang biasa. Tapi bagi anak-anak hal itu menarik perhatiannya, menimbulkan rasa ingin tahu, burungnya sedang apa di jendela, ada berapa ekor dan sebagainya. Dan juga si anak akan mengenal suaranya, bahwa suara burung itu cuit-cuit, belajar bicara, menambah kosa katanya.<br /><br />Kadang kita merasa tingkah mereka lucu, tapi itulah dunia mereka, dunia anak-anak. Kita sebagai orang tua harus memahami kreatifitas anak-anak dan mengarahkannya ke hal-hal yang positif.</p><p><br /></p><p>Bacaan lainnya: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/09/15-kalimat-bijak-tentang-bersyukur.html">15 Kalimat Bersyukur</a><br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-40175593339894312062021-09-11T16:25:00.003+07:002021-09-18T08:14:38.122+07:0015 Kalimat Bijak Tentang Bersyukur<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU9DehYA9tj6fIzazPw4KzgOSMbrx0lrIRfrBuP7kke7k5ONVMeiGLm_7ctuj2CxMGsQqOhNFxm_LfjZ7EOKc3aWSYOvy5D6iEGQjbklfv1AuGCX4Gec_O-qN-sdzrBGQj2k0mZDWitAaI/s640/pexels-ann-h-1887992.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="bersyukur" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU9DehYA9tj6fIzazPw4KzgOSMbrx0lrIRfrBuP7kke7k5ONVMeiGLm_7ctuj2CxMGsQqOhNFxm_LfjZ7EOKc3aWSYOvy5D6iEGQjbklfv1AuGCX4Gec_O-qN-sdzrBGQj2k0mZDWitAaI/w400-h266/pexels-ann-h-1887992.jpg" title="syukur" width="400" /></a></div><p></p><p>Tak ada manusia dimuka bumi ini yang lepas dari masalah, dan penderitaan datang silih berganti dan tak pernah usai hingga kita berhenti bernafas. Terkadang kita merasakan ketidakadilan yang terjadi kepada kita, dikala melihat orang yang lebih dari kita. Lebih bahagia, lebih kaya, lebih sukses, lebih cantik/ tampan, lebih disukai orang-orang, lebih populer, dll. Namun ada yang perlu kita ketahui bahwa setiap menusia ditakdirkan dan memiliki ujiannya masing-masing. Bersyukur adalah cara yang terbaik agar kita merasa cukup dengan setiap kejadian, bahkan ketika kita merasa kesusahan.<br /><br />Bersyukurlah disaat kita dalam kondisi apapun, Allah tak pernah memberikan cobaan diluar kemampuan manusia. Allah memberikan kita ujian karena Dia percaya bahwa kita mampu melewati semua cobaan dengan kesabaran dan ketawakalan. Ingatlah bahwa ada yang lebih kesusahan dibanding kita, ada yang lebih menderita dibanding kita, meski kita merasa kesulitan untuk memahami keadaannya, namun kita senantiasa sama-sama belajar bersyukur. Bersyukur karena kita masih bernafas dan Allah masih memberikan kita kesehatan dan umur untuk memperbaiki amalan kita, untuk menghapus dosa-dosa kita, untuk membekali diri dengan kebaikan. Marilah kita mengambil hikmah dan sisi positif dari setiap kejadian, dan Allah merahasiakan masa depan kita adalah untuk menguji kesabaran kita, agar berprasangka yang baik, berusaha yang terbaik, dan bersyukur atas rahmat-Nya.<br /><br />Berikut adalah 15 kata bijak tentang bersyukur:<br /><br />1. "Kita mungkin tak akan pernah memiliki segalanya, namun kita juga tak akan pernah tidak memiliki apa pun. Hargai dan bersyukurlah."<br /><br />2. "Tuhan, terima kasih untuk rezeki yang Engkau berikan kepada kami. Jadikanlah kami orang-orang yang pandai bersyukur kepada-Mu. Amin."<br /><br />3. "Mulai berpikir positif dan bersyukur atas apa yang sudah dimiliki. Perlahan, tapi pasti, hidupmu akan berubah jadi lebih baik."<br /><br />4. "Hidupku memang tidak sempurna, tapi aku bersyukur atas semua yang aku miliki."<br /><br />5. "Bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup, bahkan ketika berkekurangan. Jangan berharap lebih sebelum berusaha lebih."<br /><br />6. "Ya Allah, aku berterima kasih dan bersyukur kepada-Mu sebab telah diberi tempat yang indah di sekeliling orang-orang yang menyayangi dan mendukung diriku."<br /><br />7. "Aku bersyukur karena Allah telah memberiku begitu banyak anugerah. Semuanya terbukti dari banyaknya kesempatan berbuat baik yang datang berkali-kali kepadaku.<br /><br />8. "Kebahagiaan bukan milik mereka yang memiliki segalanya, namun milik mereka yang mampu bersyukur atas apa yang mereka miliki saat ini.<br /><br />9. "Mengucap syukur dan bersabar adalah rem untuk memperlambat ketinggian hati, kecepatan lupa diri, dan kelebihan ambisi."<br /><br />10. "Ketika kamu bersyukur, kamu tak akan merasa sedih atau merasa kekurangan. "<br /><br />11. "Mulai sekarang, berhentilah selalu mengeluh, syukuri segala yang Anda dapatkan dan miliki karena keluhan itu tidak berguna, hanya akan membuat orang lain bosan dan tidak akan menyelesaikan masalah apa pun."<br /><br />12. "Saat sukses bisa bersyukur, saat gagal pun tetap bersyukur karena sesungguhnya, kekayaan dan kebahagian sejati ada di dalam rasa syukur.<br /><br />13. "Bahagialah secukupnya, sedih seperlunya, mencintai sewajarnya, membenci sekadarnya, dan bersyukurlah sebanyak-banyaknya."<br /><br />14. "Makin banyak kita bersyukur, makin banyak pula kebahagiaan hidup yang kita dapatkan."<br /><br />15. "Jangan pernah menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka sukses akan menghampirimu."</p><div style="text-align: left;"><i>Sumber:</i></div><div style="text-align: left;"><i>- https://hikmahquran.blogspot.com/2015/10/pentingnya-bersyukur.html<br /></i></div><div style="text-align: left;"><i>- https://today.line.me/id/v2/article/EOGevk</i><br /></div><p><br /></p><p>Baca juga: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/08/rejeki-tidak-akan-salah-alamat.html">Rejeki tidak salah alamat</a><br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-24073397417191581722021-08-24T08:52:00.002+07:002021-08-24T08:52:18.724+07:00Rejeki Tidak Akan Salah Alamat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCk14XDr5UkhK2XmupwqkLNxDMWX8uQdxrx0AS1DK8dt1xvVRZ4kP3oAsTbK8lvVE7oWGTYb6pBit9rYkGzd3gOUynlmgUoz6Ki7T_40IF7I9rju4papaihYh7jQefLfwIaJYWCuODrQHu/s640/pexels-michael-steinberg-346549.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="emas batangan" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCk14XDr5UkhK2XmupwqkLNxDMWX8uQdxrx0AS1DK8dt1xvVRZ4kP3oAsTbK8lvVE7oWGTYb6pBit9rYkGzd3gOUynlmgUoz6Ki7T_40IF7I9rju4papaihYh7jQefLfwIaJYWCuODrQHu/w400-h266/pexels-michael-steinberg-346549.jpg" title="rejeki emas" width="400" /></a></div><p><br /></p><p>Pernah
naik angkot? Pernah mengamati pola yang dilakukan oleh
penumpang-penumpang atau sopirnya? Begitulah kira-kira konsep rejeki.<br />
<br />
1. Ada penumpang yang sudah di depan pintu angkot. Tinggal selangkah
lagi naik. Ternyata, si sopir menunjukkan gelagat akan ngetem dalam
waktu yang lama. Berselang detik, ada angkot serupa yang menyalip angkot
yang sedang berhenti itu. Alhasil, calon penumpang yang sudah di rahang
pintu itu, berubah niat. Akhirnya, naik angkot yang barusan menyalip. <br />
<br />
2. Ada satu penumpang. Sendirian. Duduk dengan manis. Tapi, dia sedang
terburu-buru. Ternyata, eh ternyata, sopir angkotnya ngetem lama, pakai
banget, karena menunggu angkotnya terisi penuh. Akhirnya, lantaran
terburu-buru dan kesal, tentunya, sang penumpang yang sudah duduk di
dalam pintu itu, serta merta keluar sembari ngomel-ngomel<br />
<br />
3. Ada dua penumpang, menuju tujuan akhir. Di arah sebaliknya, ada
segerombolan anak sekolah yang dikira oleh sopir angkot, bahwa mereka
menunggu angkot jurusan yang dia sopiri. Nah, dengan mudahnya, dia
berhenti, menepi, dan berkata kepada dua penumpangnya, "Maaf, turun di
sini aja ya, saya gak sampai ke tujuan akhir." Dengan kesal, dua
penumpang itu turun. Meski tanpa bayar, diturunkan di tengah jalan itu
sesuatu yang mengesalkan dan tidak terhormat sedikitpun. <br />
<br />
Dari ketiga kasus ini, semua menjelaskan kepada kita satu kaidah. Bahwa
rejeki itu misteri Allah. Dia, bisa memberi kepada siapa saja yang Dia
kehendaki. Dia juga sangat bisa untuk menahan rejeki siapa saja sesuai
kehendakNya.<br />
<br />
Jangankan penumpang yang baru naik, yang sudah naik pun; bisa turun
seketika. Rejeki hilang, tidak ada transaksi. Bahkan, dalam kasus
ketiga, rejeki yang tinggal mengunduh, ditinggalkan begitu saja, hanya
karena mengira akan ada rejeki yang lebih baik. Padahal, belum tentu.
Hanya sebetas perkiraan.<br />
<br />
Hal lain yang perlu kita perhatikan, bahwa ia akan pergi. Meski kita
kejar. Jika, dia memang bukan rejeki. Ia juga akan datang, meski kita
menghindar, jika memang dia adalah rejeki jatah kita.<br />
<br />
Sehingga, dalam setiap upaya, harus sungguh-sungguh dan memahami betul
tentang konsep ini. Insya Allah, dengan pemahaman yang betul, kita tak
perlu risau. Meskipun, sekarang tanggal tua. <br />
<br />
Mari bersemangat, menyambut rejeki, berniat jihad. Untuk diri, istri,
anak-anak, keluarga. Agar kita kuat, dan tidak meminta-meminta.</p><p> </p><p>Sumber: http://pribadimanfaat.blogspot.com/2014/03/rejeki-tak-mungkin-salah-alamat.html <br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-7341419245041326012021-07-26T10:40:00.001+07:002021-07-26T10:40:19.171+07:00Kesibukan Malaikat di Bulan Ramadhan<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBtBFF4PNnd8xMskX1l0CZkmy-ddnjUu7AhhGYfrMavlxTvMHMhf25PD9QNHFI1kjMPSR5MKVLjS_yIjq7iBvVukWIldjl3peLNeWk5XIxQKFlUSESJp110xu9Lk5mDGSc8ydkw2eiDak7/s640/pexels-alexandr-podvalny-323340.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ramadhan" border="0" data-original-height="425" data-original-width="640" height="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBtBFF4PNnd8xMskX1l0CZkmy-ddnjUu7AhhGYfrMavlxTvMHMhf25PD9QNHFI1kjMPSR5MKVLjS_yIjq7iBvVukWIldjl3peLNeWk5XIxQKFlUSESJp110xu9Lk5mDGSc8ydkw2eiDak7/w400-h0/pexels-alexandr-podvalny-323340.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p>Meski Ramadhan telah berlalu di tahun ini, namun tidak ada salahnya kita mengulas lagi tentang kesibukan para malaikat di bulan yang mulia ini.<br /></p><p>Surga selalu dihias dan diberi harum-haruman dari tahun ke tahun karena masuknya bulan Ramadhan. Pada malam pertama Ramadhan itu, muncullah angin dari bawah Arsy yang disebut al Mutsirah. Karena hembusan al Mutsirah ini, daun-daunan dari pepohonan di surga bergoyang dan daun-daun pintunya bergerak, sehingga menimbulkan suatu rangkaian suara yang begitu indahnya. Tidak ada seorang atau mahluk apapun yang pernah mendengar suara seindah suara itu, sehingga hal itu menarik perhatian para bidadari yang bermata jeli. <br />Mereka berdiri di tempat tinggi dan berkata, “Apakah ada orang-orang yang melamar kepada Allah, kemudian Allah akan mengawinkannya dengan kami??”<br /><br />Tidak ada jawaban dan penjelasan apapun, maka para bidadari itu bertanya kepada malaikat penjaga surga, “Wahai Malaikat Ridwan, malam apakah ini?”<br /><br />Malaikat Ridwan berkata, “Wahai para bidadari yang cantik jelita, malam ini adalah malam pertama Bulan Ramadhan!!”<br />Para bidadari itu berdoa, “Ya Allah, berikanlah kepada kami suami-suami dari hamba-Mu pada bulan ini!!”<br /><br />Maka tidak ada seorangpun yang berpuasa di Bulan Ramadhan (dan diterima puasanya) kecuali Allah akan mengawinkannya dengan para bidadari itu, kelak di dalam kemah-kemah di surga.<br /><br />Kemudian terdengar seruan Firman Allah, “Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga untuk umat Muhammad yang berpuasa pada bulan ini. <br /><br />Wahai Malik (Malaikat penjaga neraka), tutuplah pintu-pintu neraka untuk mereka yang berpuasa bulan ini. <br /><br />Wahai Jibril, turunlah ke bumi, kemudian ikatlah setan-setan yang jahat dengan rantai-rantai dan singkirkan mereka ke dasar lautan yang dalam, sehingga mereka tidak bisa merusak (mengganggu) puasa dari umat kekasih-Ku, Muhammad!!”<br /><br />Para malaikat itu dengan segera melaksanakan perintah Allah tersebut. Itulah sebabnya di dalam Bulan Ramadhan itu kebanyakan umat Islam sangat mudah untuk berbuat amal kebaikan. Suatu hal yang sangat sulit untuk diamalkan pada bulan-bulan lainnya. <br /><br />Gangguan setan (dari kalangan jin) dan hawa panas neraka untuk sementara ditiadakan, hawa sejuk surga yang penuh rahmat dan kasih sayang Allah melimpah ruah membangkitkan semangat untuk terus beribadah kepada-Nya. Musuh yang harus dihadapi tinggal gangguan setan dalam bentuk manusia dan hawa nafsu, yang mereka itu juga telah dilemahkan dengan adanya kewajiban puasa.<br /><br />Pada riwayat lain disebutkan, pada malam pertama Bulan Ramadhan itu Allah berfirman, “Barang siapa yang mencintai-Ku maka Aku akan mencintainya, barang siapa yang mencari-Ku maka Aku akan mencarinya, dan barang siapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya berkat kehormatan Bulan Ramadhan ini (dan puasa yang dijalankannya) !!”<br /><br />Kemudian Allah memerintahkan malaikat Kiramal Katibin (malaikat-malaikat pencatat amalan manusia) untuk mencatat amal kebaikan dari tiga kelompok orang-orang tersebut dan menggandakannya, serta memerintahkan untuk membiarkan (tidak mencatat) amal keburukannya, bahkan Allah juga menghapus dosa-dosa mereka yang terdahulu.<br /><br />Pada setiap malam dari Bulan Ramadhan itu, Allah akan berseru tiga kali, “Barang siapa yang memohon, maka Aku akan memenuhi permohonannya. Barang siapa yang kembali kepada-Ku (Taa-ibin, taubat) maka Aku akan menerimanya kembali (menerima taubatnya). Barang siapa yang memohon ampunan (maghfirah) atas dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya…!!”<br /><br />Pada malam yang ditetapkan Allah sebagai Lailatul Qadr, Allah memerintahkan Jibril dan rombongan besar malaikat untuk turun ke bumi. Jibril turun dengan membawa panji hijau yang kemudian diletakkan di punggung Ka’bah. Ia mempunyai 600 sayap, dua di antaranya tidak pernah dipergunakan kecuali pada Lailatul Qadr, yang bentangan dua sayapnya itu meliputi timur dan barat. Kemudian Jibril memerintahkan para malaikat yang mengikutinya untuk mendatangi umat Nabi Muhammad SAW. Mereka mengucapkan salam pada setiap orang yang sedang beribadah dengan duduk, berdiri dan berbaring, yang sedang shalat dan berdzikir, dan berbagai macam ibadah lainnya pada malam itu. Mereka menjabat tangan dan mengaminkan doa umat Nabi Muhammad SAW hingga terbit fajar.<br />Ketika fajar telah muncul di ufuk timur, Jibril berkata, “Wahai para malaikat, kembali, kembali!!”<br /><br />Para malaikat itu tampaknya enggan untuk beranjak dari kaum muslimin yang sedang beribadah kepada Allah. Ada kekaguman dan keasyikan berada di tengah-tengah umat Nabi Muhammad SAW, yang di antara berbagai kelemahan dan keterbatasannya, berbagai dosa dan kelalaiannya, mereka tetap beribadah mendekatkan diri kepada Allah, tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah. <br /><br />Mendengar seruan Jibril untuk kembali, mereka berkata, “Wahai Jibril, apa yang diperbuat Allah untuk memenuhi permintaan (kebutuhan) orang-orang yang mukmin dari umat Nabi Muhammad ini?’<br />Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah melihat kepada mereka dengan pandangan penuh kasih sayang, memaafkan dan mengampuni mereka, kecuali empat macam manusia…!”<br />Mereka berkata, “Siapakah empat macam orang itu?”<br />Jibril berkata, “Orang-orang yang suka minum minuman keras (khamr, alkohol, narkoba dan sejenisnya), orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya, orang-orang yang suka memutuskan hubungan silaturahmi, dan kaum musyahin!!”<br /><br />Para malaikat itu cukup puas dengan penjelasan Jibril dan mereka kembali naik ke langit, ke tempat dan cara ibadahnya masing-masing seperti semula.<br />Ketika Nabi SAW menceritakan hal ini kepada para sahabat, salah seorang dari mereka berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah kaum musyahin itu?”<br />Nabi SAW bersabda, “Orang yang suka memutuskan persaudaraan, yaitu orang yang tidak mau berbicara (karena perasaan marah, dendam dan sejenisnya) kepada saudaranya lebih dari tiga hari!!”<br /><br />Malam berakhirnya bulan Ramadhan, yakni saat buka puasa terakhir dan memasuki malam Idul Fitri, Allah menamakannya dengan Malam Hadiah (Lailatul Jaa-izah). Ketika fajar menyingsing, Allah memerintahkan para malaikat untuk turun dan menyebar ke seluruh penjuru negeri-negeri yang di dalamnya ada orang-orang yang berpuasa. Mereka berdiri di jalan-jalan dan berseru, dengan seruan yang didengar oleh seluruh mahluk kecuali jin dan manusia, “Wahai umat Muhammad, keluarlah kamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, yang memberikan rahmat begitu banyak dan mengampuni dosa yang besar!!”<br />Ketika kaum muslimin keluar menuju tempat-tempat shalat Idul Fitri dilaksanakan, Allah berfirman kepada para malaikat, “Wahai para malaikat-Ku, apakah balasan bagi pekerja jika ia telah menyelesaikan pekerjaannya??”<br />Mereka berkata, “Ya Allah, balasannya adalah dibayarkan upah-upahnya!!”<br />Allah berfirman, Wahai para malaikat, Aku persaksikan kepada kalian semua, bahwa balasan bagi mereka yang berpuasa di Bulan Ramadhan, dan shalat-shalat malam mereka adalah keridhaan dan ampunan-Ku!!”</p><p> </p><p><br /></p><p>Baca juga: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/07/prestasi-terbesar-iblis.html">Prestasi iblis</a><br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-10387220377919286332021-07-23T09:24:00.003+07:002021-07-23T09:24:39.327+07:00Prestasi Terbesar Iblis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8J23mXeISXOA8cw7P1jrNRPgptL5fAFkHLQ_FaJ8grAsg_CCvi0JlIbHLqu_lxVK6OA1ol1FyMFhK22Xyx0iOyoGx4YZdV6WVA6AiW159p2IsHPrFepIRIwXfNwe3ZlL2MM0b08NQWrjv/s640/wrong-way-167535_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="salah jalan oleh iblis" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8J23mXeISXOA8cw7P1jrNRPgptL5fAFkHLQ_FaJ8grAsg_CCvi0JlIbHLqu_lxVK6OA1ol1FyMFhK22Xyx0iOyoGx4YZdV6WVA6AiW159p2IsHPrFepIRIwXfNwe3ZlL2MM0b08NQWrjv/w400-h266/wrong-way-167535_640.jpg" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: left;">Iblis merupakan musuh yang nyata bagi kita. Hendaknya kita selalu waspada akan godaan iblis dan bala tentaranya.Godaan ini bisa secara terang-terangan, bisa juga secara halus sehingga kita terlena dan tidak menyadarinya. Berikut adalah artikel salah satu <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/07/prestasi-terbesar-iblis.html">prestasi terbesar bagi iblis</a>.<br /><br />Prestasi Terbesar bagi Iblis adalah Merusak Keluarga. Dan Keluarga Muslim adalah Bidikan Utamanya...<br /><br />“Dari Jabir, Nabi ‘alaihis shalatu was salam bersabda, “Sesungguhnya iblis singgasananya berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor, ‘Saya telah melakukan godaan ini.’ Iblis berkomentar, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan, ‘Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah (talak) dengan istrinya.’ Kemudianl iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, ‘Sebaik-baik setan adalah kamu.'” (HR. Muslim 2813).<br /><br />Faidah hadits:<br /><br />1. Dalam hadis ini, iblis memuji dan berterima kasih atas jasa tentaranya yang telah berhasil menggoda manusia, sehingga keduanya bercerai tanpa sebab yang dianggap dalam syariat. Ini menunjukkan bahwa perceraian suami istri termasuk diantara perbuatan yang disukai iblis.<br /><br />2. Iblis menjadikan singgasananya di atas laut untuk menandingi Arsy Allah Ta’ala, yang berada di atas air dan di atas langit ketujuh.<br /><br />3. Pada dasarnya talak adalah perbuatan yang dihalalkan. Akan tetapi, perbuatan ini disenangi iblis, karena perceraian memberikan dampak buruk yang besar bagi kehidupan manusia. Terutama terkait dengan anak dan keturunan. Oleh karena itu, salah satu diantara dampak negatif sihir yang Allah sebutkan dalam al-Qur’an adalah memisahkan antara suami dan istri. Allah berfirman,<br /><i>“Mereka belajar dari keduanya (harut dan marut) ilmu sihir yang bisa digunakan<br />untuk memisahkan seseorang dengan istrinya.” (QS. Al-Baqarah: 102).</i><br /></p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: left;">Artikel lainnya: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/07/kisah-umar-dan-sungai-nil.html">Khalifah Umar dan Sungai Nil</a><br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-57691465836688649802021-07-16T21:07:00.006+07:002021-07-16T21:07:43.052+07:00Kisah Umar dan Sungai Nil<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Kisah Umar dan Sungai Nil <br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo0zW1nkafww7cvlPEncWs4GLgED5hqbePJGiW1VIYWbsr3mx2NH7jebwCkcV0tU54jpPb1HrdhFLqwrqdh84Vy2mHSgsKSLTeYXUEU_ElXiop3IpQ1ifhKEvnKqLlt2pWQt2-9VeDfr73/s1280/sungai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sungai" border="0" data-original-height="718" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo0zW1nkafww7cvlPEncWs4GLgED5hqbePJGiW1VIYWbsr3mx2NH7jebwCkcV0tU54jpPb1HrdhFLqwrqdh84Vy2mHSgsKSLTeYXUEU_ElXiop3IpQ1ifhKEvnKqLlt2pWQt2-9VeDfr73/w400-h225/sungai.jpg" width="400" /></a></div><br /></div><p>Inilah kisah seorang pemimpin yang bahkan sungai pun mendengarkan perintahnya dengan izin Allah SWT. Ia adalah sosok pemimpin yang sangat tawadhu' kepada Allah, sangat tegas dalam Urusan Agama Allah dan Ia adalah sahabat Rasulullah SAW yang mendapat Ilham dari Allah SWT seperti disabdakan oleh Nabi SAW :<br />"Sungguh orang-orang sebelum kalian dari Bani Isra'il ada yang diberikan Ilham walaupun mereka bukan Nabi, jika ada salah seorang dari umatku yang mendapatkannya maka Umarlah orangnya."<br /><br />Dan berikut kisahnya :<br /><br />Kami mendapatkan riwayat dari jalur Ibnu Lahi'ah dari Qais bin Hajjaj dari seseorang yang pernah mengisahkan padanya, orang itu berkata, "Ketika Mesir ditaklukkan, penduduknya mendatangi Amr bin al-'Ash tepat ketika masuk bulan Bu'unah yang merupakan salah satu bulan penanggalan orang Akan. Mereka berkata, "Wahai Amr, sungai Nil kami ini memiliki tradisi yang dengannya arus sungai ini bisa mengalir." Amr bertanya, "Apa tradisi itu?" Mereka menjawab, "Lewat 12 malam dari bulan ini, biasanya kami akan mencari seseorang perawan dari kami akan mengambilnya dari kedua orang tuanya, kami berusaha agar keduanya merelakan anaknya tersebut kami bawa. Setelah itu kami akan menghiasnya dengan berbagai perhiasan dan pakaian yang paling indah, setelah itu kami akan korbankan dirinya dengan mencampakkannya ke sungai tersebut." Amr menjawab, "Tradisi ini tidak akan mungkin terulang dalam Islam. Sesungguhnya Islam akan meruntuhkan segala tradisi sebelumnya." Akhirnya mereka tidak berbuat apa-apa sejak bulan Bu'unah, Abib dan Masra sementara air sungai Nil tidak sedikit pun mengalir, hingga penduduk Mesir telah bersiap-siap untuk eksodus. Akhirnya Amr menulis surat kepada Umar dan memberitakan kejadian tersebut. Umar membalas surat Amr dan berkata, "Sesungguhnya kebijakan yang kau ambil sudah tepat, dan aku telah mengirimkan bersana surat ini sebuah lembaran. Maka campakkanlah lembaran ini ke Sungai Nil."<br /><br />Sesampainya surat itu, Amr segera mengambil kartu tersebut, dan ternyata di dalamnya tertulis :<br /><br />_"Dari hamba Allah Umar bin al- Khattab kepada Sungai Nil milik penduduk Mesir. Amma ba'du, jika engkau mengalir karena dirimu dan atas keinginanmu sendiri, maka tidak usah kau mengalir dan kami tidak membutuhkanmu tetapi jika engaku mengalir karena perintah Allah Yang Maha Esa dan Perkasa, Sebab Dia-lah yang membuatmu mengalir, maka kami memohon kepada Allah agar membuatmu mengalir."_<br /><br />Maka segera Amr mencampakkan kartu itu ke sungai Nil. Tepat di pagi hari sabtu Allah telah mengalirkannya dan permukaan air bertambah sebanyak 16 hasta dalam satu malam, dan Allah telah merubah tradisi jahiliyah mereka di Mesir sehak tahun itu hingga hari ini.</p><p></p><p><br /></p><p>Artikel lain:</p><p><a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2021/06/menjaga-keluarga-di-era-akhir-jaman_01472568344.html">Mendidik Keluarga</a><br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-66884204920185874792021-06-12T21:58:00.004+07:002021-07-14T08:45:45.743+07:00Menjaga Keluarga di Era Akhir Jaman (Bagian 2)<p> Menjaga Keluarga di Era Akhir Jaman (Bagian 2)</p><p> </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-UW8xadzUESDPfL0BEZMzvhhbOsNLYyK3aDaii9F-S7HGalH-wC4Oxaozgrvgxe40g1N936NrWMY8_8mddqVJTM28pG3Dq8RTf1Iwm4dtqLSU_2DWv_2zAlltPwKHzXHKDTDkb8eFJpgX/s640/father-2770301_640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="menjaga keluarga" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-UW8xadzUESDPfL0BEZMzvhhbOsNLYyK3aDaii9F-S7HGalH-wC4Oxaozgrvgxe40g1N936NrWMY8_8mddqVJTM28pG3Dq8RTf1Iwm4dtqLSU_2DWv_2zAlltPwKHzXHKDTDkb8eFJpgX/w400-h266/father-2770301_640.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><div style="text-align: justify;"> Ini adalah bagian kedua dari dua bagian. Selamat membaca.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p dir="ltr">Ada 6 poin petunjuk Nabi bagi umatnya di Era Fitnah Akhir
Zaman ini, dan poin pertama adalah fokus pada keluarga. Maka di catatan
kedua ini kita akan membahas makna dari Fokus Pada keluarga.</p>
<p dir="ltr">FOKUS PADA KELUARGA</p>
<p dir="ltr">Jika kita ingin membenahi masyarakat mulailah dari bagian
terkecil dari masyarakat itu yaitu KELUARGA. Kembalilah berfokus pada
keluarga kita, membentuk visi misi keluarga Muslim, dimana visi dan
keluarga Muslim tidak hanya mencakup dunia tapi juga sampai ke akhirat.</p>
<p dir="ltr">"<i>Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka
mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan
mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka.
Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya".(Qs.52:21)</i></p>
<p dir="ltr">Dari ayat di atas kita ketahui pada keimanan tidak hanya
mengumpulkan keluarga di dunia tetapi juga di akhirat. Sehingga Tarbiyah
imaniyah berjalan dalam kelurga muslim karena satu-satunya yang
menghubungkan antar keluarga adalah keimanan mereka. Bahkan bisa
dikatakan keluarga hanya jika mereka telah berkumpul di surga.</p>
<p dir="ltr">Untuk meraih visi misinya, Keluarga Beriman harus memiliki program utama yaitu : </p>
<p dir="ltr">1. Memelihara keluarga kita dari api neraka. <br />
"<i>Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS. 66:6) </i></p>
<p dir="ltr">Umar bin Khattab berkata bahwa saat turun ayat ini, ia
bertanya kepada Rasulullah 'Kami akan jaga diri kami, lalu bagaimana
dengan keluarga kami?' , Rasulullah menjawab, 'larang mereka apa yang
Allah telah larang dari-Nya, kamu perintah mereka dengan apa yang Allah
telah perintah dari-Nya, jika itu kau lakukan, akan menyelamatkan mereka
dari neraka. </p>
<p dir="ltr">Sebagai seoang suami yang merupakan pemimpin dalam
keluarga, maka merupakan kewajibannya sebagai qowwam untuk mencegah
keluarga masuk ke neraka. karena ancaman bagi sebagai pemimpin sangat
luar biasa yaitu :<br />
“<i>Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka
berkata: "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat
(pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Rabb kami, sesungguhnya
kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu
mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Rabb kami,
timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan
kutukan yang besar". (QS. Al-Ahzab : 66-68). </i></p>
<p dir="ltr">Tentunya para suami tidak mau di akhirat digugat oleh anak dan istri mereka sendiri. </p>
<p dir="ltr">2. Totalitas dan saling mengingatkan di dalam kebaikan. <br />
Suami mengingatkan istri dan anak, begitu juga sebaliknya. <br />
"<i>Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka
(adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka
itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. (QS. 9:71) Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
mu’min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat)
tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih
besar; Itu adalah keberuntungan yang besar. (QS. 9:72)". </i></p>
<p dir="ltr">Struktur kepatuhan manusia beriman adalah jelas yaitu Allah
dan Rasulnya. Ketaatan kepada Allah dan Rasulnya adalah mutlak dan
tanpa bersyarat. Baru kemudian menaati ulil amri (pemimpin), dengan
syarat jika pemimpin mengajak kepada jalan Allah. "<i>Hai orang-orang
yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan </i><i><u>pendapat</u></i><i>
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian.” (QS. An-Nisa : 59) </i></p>
<p dir="ltr">3. Mencontoh keluarga-keluarga Muslim yang telah diceritakan dalam Al Qur'an dan hadist :<br />
* Kisah Keluarga Ibrahim dan anaknya Ismail<br />
* KisahKeluarga Musa bersama Ibu dan saudara perempuannya <br />
* Kisah Nabi Yusuf menghadapi saudara-saudaranya<br />
* Kisah Keluarga Lukman al Hakim<br />
*Kisah Keluarga Rasulullah Muhammad SAW.<br />
Serta kisah keluarga-keluarga lain yang dikisahkan dalam AlQur'an dan AsSunnah.</p><p dir="ltr"> </p><p dir="ltr">Semoga kita semua termasuk hamba yang selamat. Aamiin. <br /></p></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-25609206838457715312021-06-12T21:47:00.003+07:002021-07-14T08:45:38.702+07:00Menjaga Keluarga di Era Akhir Jaman (Bagian 1)<h2 style="text-align: center;"> Menjaga Keluarga di Era Akhir Jaman</h2><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh2lbiBkSK7O3t6ztG0N9vFQ_aF8brYzH82alLAxeZPdqjtRlGFI2xtpaYZjdHXuNQkGV4_L-ryYu4ABt54-vy4SNChmCccDdW5RbKSDuA_aX6WZVd1yO1t5wCXo_VUYxYwmd5Wxp8Yruk/s640/father-2770301_640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="menggandeng keluarga" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh2lbiBkSK7O3t6ztG0N9vFQ_aF8brYzH82alLAxeZPdqjtRlGFI2xtpaYZjdHXuNQkGV4_L-ryYu4ABt54-vy4SNChmCccDdW5RbKSDuA_aX6WZVd1yO1t5wCXo_VUYxYwmd5Wxp8Yruk/w400-h266/father-2770301_640.jpg" width="400" /></a></div>Sebagai umat pilihan akhir jaman, tentu kita harus waspada dan senantiasa siap untuk menjaga keluarga. Di jaman seperti ini, fitnah bertebaran dimana-mana, terutama fitnah dalam hal agama. Oleh sebab itu menjaga keluarga untuk selalu beriman menjadi sangat penting.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada 5 babak kehidupan umat islam hingga akhir zaman, seperti yang telah dikabarkan oleh Rasulullah SAW. Setiap fase berubah berganti sesuai dengan bergantinya karakter para pemimpin di zamannya. Dan kita telah sampai pada babak ke-4, satu fase menuju akhir babak kehidupan umat Islam.<br /><br />Ya, kita telah sampai di babak ke-4 dalam sejarah umat islam. Babak ini adalah era fitnah, zaman dimana badai fitnah datang terus menerus kepada umat Islam.<br />Di masa ini yang perlu kita waspadai adalah perkara-perkara yang dapat membatalkan keimanan(nawaqidhul iman) kita. Dipagi hari seorang masih dalam keadaan beriman,lalu menjadi Kafir pada sore harinya. Mereka adalah orang yang menjual agama demi kenikmatan dunia. Sungguh di masa ini sangat mudah kita jumpai manusia-manusia tersebut.<br /><br />PENTUNJUK NABI BAGI UMATNYA DI AKHIR ZAMAN<br /><br />Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Al Ash ia berkata, "Saat kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyebutkan tentang fitnah. Beliau bersabda: "Jika kalian melihat manusia telah rusak janji-janji mereka dan telah luntur amanah mereka, sementara mereka begini -beliau menganyam antara jemarinya-," Abdullah berkata, "Aku lantas bangkit ke arah beliau seraya bertanya, "(Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu) apa yang harus aku lakukan pada saat itu?" beliau menjawab: "Tetaplah engkau berdiam di dalam rumahmu, kuasailah lisanmu, ambilah (lakukan) apa saja yang kamu ketahui dan tinggalkan apa saja yang kamu pungkiri (tidak ketahui), urusilah perkaramu sendiri dan jauhilah urusan orang banyak."<br /><br />Dari hadist di atas setidaknya ada 6 poin yang harus kita terapkan dalam keluarga kita di era fitnah akhir zaman ini :<br />1. Tetaplah engkau di rumahmu (fokus pada keluarga)<br />2. Kuasailah lisanmu<br />3. Kerjakan yang kamu ketahui<br />4. Tinggalkan yang kamu pungkiri<br />5. Urus perkara khusus dirimu sendiri<br />6. Tinggalkan perkara umum.<br /><br />(1) FOKUS PADA KELUARGA<br />mengapa di mulai dari keluarga, karena kelurga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Ketika kita ingin membenahi masyarakat maka itu dimulai dari membenahi keluarga.<br />"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan".(66:6)<br /><br />"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kamu sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia".(13:11)<br /><br />Adapun ciri-ciri Keluarga Beriman di Era Fitnah antara lain :<br />1. Memahami makna Iman-Tauhid.<br />2. Menjaga Al mahabbah Wa Al ukhuwah Fillah (cinta dan persaudaraan karena Allah)<br />3. Mewaspadai berbagai fitnah di sekeliling, yang mengancam terutama terhadap iman dan tauhid<br />4. Memiliki wawasan ilmu mengenai hari akhir<br />5. Menyadari hadirnya konflik abadi dan hakiki sepanjang sejarah Bani Adam<br />6. Memastikan kehalalan nafkah<br />7. Selalu taqarrub, bertaubat dan berdoa kepada Allah SWT.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bersambung<br /></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-62043421276612889012021-06-11T21:52:00.001+07:002021-07-14T08:45:16.044+07:00Tentang Menyusui Anak Dalam Islam<h1 style="text-align: center;"><b> Tentang Menyusui Anak Dalam Islam</b></h1><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj9IWvnybo9AdX0sES5xsBAPoA1zQRWxRcLgAZXuunNKJ3YFoaeWj2612ZVblgz8aByjVbZa1V1Sr9Sj4_WZk2D5-B_q2MSov0LlDDHYtfuQ8UgfjOhNleL03asv_3AlJbiR7PwIzq-c0Y/s640/baby-2416718_640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="432" data-original-width="640" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj9IWvnybo9AdX0sES5xsBAPoA1zQRWxRcLgAZXuunNKJ3YFoaeWj2612ZVblgz8aByjVbZa1V1Sr9Sj4_WZk2D5-B_q2MSov0LlDDHYtfuQ8UgfjOhNleL03asv_3AlJbiR7PwIzq-c0Y/w400-h270/baby-2416718_640.jpg" width="400" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p>Merupakan kodrat bagi seorang ibu untuk memberikan asi kepada anaknya setelah melahirkan. Di dalam agama Islam, hal tentang menyusui juga dibahas.<br /><br />"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama DUA TAHUN penuh yaitu bagi yang ingin MENYEMPURNAKAN penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang maruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al baqarah: 233)<br /><br /><br />Dengan dasar perintah Allah dalam ayat tersebut maka kami menggenapkan ASI untuk putra kami Salman selama dua tahun, dan dengan dasar itu pula maka kami mulai menyapih di usia dua tahun. Dua tahun yang dimaksud di sini adalah dalam hitungan tahun hijriyah (kalau dihitung dalam kalender masehi dua tahun kurang dua puluh dua hari). Maka saat memasuki usia itulah pembelajaran saya sebagai Ibu kembali diuji dan begitu pula salman,inilah momen pembelajaran yg harus kami lalui.<br /><br /> Menyusui adalah syari'at begitu pun menyapih adalah syari'at islam.<br /><br />Adapun jika kita melaksanakan sesuai dengan panduan nash dalam AlQur'an maka kita mendapatkan keutamaan dan pahalanya.<br />Memang tidak diharamkan menyusui lebih dari dua tahun karena hukum asal semua perkara dunia adalah mubah.<br /><br /><br />Namun kembali lagi maka jika ingin mendapatkan keutamaannya maka menyapih saat usia tepat dua tahun lebih utama.<br />Dan pun diperbolehkan kurang dari itu jika terjadi hal yang dhorurot sehingga ibu tidak bisa lanjut menyusui sang anak.<br /><br /><br />Tentu islam mengajarkan berlemah lembut dan berkasih sayang terhadap anak. Maka memutus masa penyusuan atau penyapihan tentulah tiba tiba-tiba, ada proses sebelum masuk usia dua tahun. Salah satunya dengan dialog iman, atau bisa juga yang ibu-ibu lain pakai istilah sounding dahulu, mengurangi intensitas menyusui sebelum masuk usia dua tahun untuk proses pembiasaan, tidak memakai cara berbohong pada anak. Sehingga yang dilakukan harus dengan cara-cara yang ahsan.<br /><br />ada riwayat dari seorang tabi’in (murid sahabat) larangan menyusui lebih dari 2 tahun:<br /><br />"Dari Ibrahim, bahwa Alqamah berjalan melewati seorang wanita yang sedang menyusui bayinya setelah 2 tahun, maka ia berkata: “Jangan kamu susui ia setelah itu”.<br /><br />Larangan beliau di sini bukanlah pengharaman akan tetapi menyusui 2 tahun lebih utama karena itulah nash dari AlQur'an.<br /><br />Namun pendapat saya secara pribadi bahwa menyapih tepat diusia dua tahun adalah salah bentuk pengajaran ketaatan kepada Anak, agar Anak mengenal RabbNya dan mengetahui perintah RabbNya sehingga ia bisa mulai belajar bahwa ketika syari'at turun tugas kita adalah sami'na wa atho'na. Bertemu dan berpisah karena Allah ini adalah salah satu hikmah masa penyusuan dan penyapihan.<br /><br />Pada proses penyapihan salman. Sebelum masuk usia dua tahun kami sudah mulai sounding kepada salman kalau sebentar lagi dia akan disapih, jadi sekitar dua bulan sebelumnya saya sudah mulai mengurangi intensitas menyusui, agar saat tiba masanya dia tidak mengalami kesulitan. Saya dan suami sepakat tidak memakai cara-cara yg biasa dipakai para orang tua kita zaman dahulu dan sekarang pun masih banyak yang memakai cara tersebut karena dinggap ampuh,contonya seperti memakai pahit - pahitan, atau mengolesi payu dara ibu dengan warna seperti darah dan yang lainnya.<br /><br />Kenapa semua harus dengan kesepakatan bersama suami?, karena suami adalah qowwam atau bisa dibilang seperti kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan utama dalam rumah tangga, jadi keputusan menyapih pun harus ketok palu dari suami juga.<br />Maka setalah berunding dengan suami, kami memutuskan memakai metode wwl(weaning with love) plus dialog iman. Jadi memakai dua jurus , yaitu CINTA dan IMAN.<br /><br />Maksud dari metode WWL adalah tidak melakukan kebohongan, paksaan, dan tipuan ke anak. Nah, kalau dalam wwl anak dibiarkan sampai dia mau melepaskan sendiri masa menyusunya, maka bisa jadi menyapihnya baru berhasil dengan cepat atau lama sampai masuk usia 3 tahun tidak mengapa tergantung keinginan anak. Maka disini kami mengkombinasikan antara wwl dengan sentuhan dialog keimanan.<br /><br />Bedanya adalah dalam memaknai kata cinta"love", jika kebanyakan wwl cinta yang dimaksud adalah membiarkan anak menyusu sesukanya, itu bukan cinta, tapi pemanjaan namanya. Tapi dalam metode dialog keimanan ini, cinta dimaknai dengan berbeda, penyapihan menjadi momen pertama untuk mendialogkan tentang keimanan.<br /><br /><br />Dialog disini tidak harus selalu kata atau kalimat, tapi tindakan kita adalah bentuk pengajaran iman bagi anak melalui Qudwa (keteladanan). Contoh dialognya adalah sebagai berikut, "Nak, ibu menyusuimu karena Allah yang perintahkan, dan juga karena perintahNya, saat 2 tahun nanti kita sama-sama menyelesaikannya." ini bisa kita sounding sebelum anak kita berusia dua tahun. Bisa dilakukan mulai dua bulan sebelum anak kita memasuki usia 2 tahun, tepatnya di usia 22 bulan, dan mulai di usia ini pula intensitas menyusui harus mulai dikurangi secara bertahap untuk pembiasaan awal.<br /><br />Saat tepat usia 2 tahun kembali disampaikan misal dengan kalimat, "salman sudah 2 tahun, Allah perintahkan untuk menyapih salman jadi sudah tidak boleh nenen lagi". setelah jeda baru saya peluk sambil billang "Bunda sayang salman", Dan setiap kali berbicara usahakan maksimal 15 kata karena ini jumlah maksimal kata yang bisa diserap balita dalam sekali bicara.<br /><br />Bertemu dan berpisah karena Allah disitulah poinnya, poin utama dalam memaknai cinta. Menyusuh karena Allah dan Menyapih pun karena perintah Allah. Maka pembelajaran pertama anak untuk berpisah dari hal yang dicintainya, landasannya semata karena kecintaan pada Allah. Allah tidak melarang penyusuan lebih dari 2 tahun, tapi menghentikan penyusuan karena Allah akan mengajarkan anak bahwa kecintaan pada apapun tidak bisa dibenturkan dengan kecintaan padaNya.<br /><br />Poin-poin penting lain yang perlu diperhatikan dalam menyapih antara lain:<br /><br />1. Niat<br />Setiap amalan tergantung dr niat, maka niatkan ini karena Allah, karena menyapih adalah perintah Allah.<br /><br />2.Tekad yang kuat<br />Sudah bukan rahasia lagi kalau menyusui adalah momen paling romantis bagi ibu dan anak, maka dalam proses menyapih ini pasti akan ada drama-drama yg membuat kita maju mundur dalam menyapih.<br /><br />3. Dukungan dari suami<br />Bisa dibilang menyapih ini tidak mudah, jadi dukungan suami akan terasa sangat meringankan prosesmenyapih ini, karena pastinya kegalauan akan melanda pada ibu dan anak saat proses ini. Tidak hanya dukungan secara emosional. Namun dukungan secara nyata dalam bentuk tindakan akan sangat membantu keberhasilan menyapih. Misal saat begadang malam bisa dilakukan bergantian, ayah memabntu berdialog ke anak, melakukan pengalihan saat anak ingin menetek pada ibunya, dan bentuk dukungan lainnya.<br /><br />4. Sounding ke anak<br />Ini proses yang harus dilakukan secara kontinue, dimulai sebelum usia anak 2 tahun, akan lebih baik dilakukan 2 bulan sebelumnya.<br /><br />5. Komitmen dan sabar<br />Patuhi komitmen yang dibuat dan disepakati. Dan sediakan kesabaran yang berlapis-lapis, karena proses ini akan cukup menjadi drama yang emengaduk emosi.<br /><br />6. Tega<br />Ini proses mendidik anak, jdi kalau kita sendiri masih maju mundur, mencla mencle. bagaimana nanti dengan tantangan pengasuhan yg lain?. Karena menyapih adalah proses negosiasi dan penanaman kemandirian pertama untuk anak.<br /><br />7. Segera mulai sekarang dan banyak berdoa serta menyandarkan semua pada Allah.</p><p><br /></p><p>Itulah tadi sedikit tulisan tentang menyusui anak dalam agama Islam. Semoga bermanfaat.<br /></p>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-84993374534997384462016-07-02T21:17:00.000+07:002021-07-22T10:16:58.152+07:00Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar<div style="text-align: justify;"><b>Makna Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar</b>- Diantara momentum yang berharga di bulan Ramadhan adalah malam nuzulul qur’an dan lailatul Qadar. Keduanya merupakan ruang bersejarah yang menentukan kehidupan dunia selanjutnya. Karena keduanya berhubungan langsung dengan proses turunnya al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia. Akan tetapi seringkali disalah fahami keterangan antara nuzulul qur’an dan lailatul qadar, bahkan saling tumpang tindih antar keduanya, sehingga perlu diuraikan lebih jelas. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinbEMm9ZziQNVIL6pnHFuU-qLSj_ydXBGHMIJYcMK1uHHOOExXeW157uan-KU45yXWCMfyntHzwf5tyLMYkrHu5YEfgZKlVOB6wVorpb-Zhz7gmP4xeTSnHwEIIz4M0wo803FZBOtI_qA/s1600/nuzulul+quran+10.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinbEMm9ZziQNVIL6pnHFuU-qLSj_ydXBGHMIJYcMK1uHHOOExXeW157uan-KU45yXWCMfyntHzwf5tyLMYkrHu5YEfgZKlVOB6wVorpb-Zhz7gmP4xeTSnHwEIIz4M0wo803FZBOtI_qA/w400-h216/nuzulul+quran+10.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Istilah <i>nuzulul qur’an</i> yang sering diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan merupakan malam di mana pertama kali al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah saw di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Pada kesempatan pertama kali ini Malaikat Jibril membawa surat iqra’ wa rabbukal akram. Kemudian untuk selanjutnya al-Qur’an diturunkan secara berangsur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan term <u>lailatul qadar</u> adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah swt secara keseluruhan baitul izzah (semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa jibril secara berangsur kepada Rasulullah saw. Oleh karena itulah malam laylatul qadar hanya Allah swt yang mengetahuinya. Sungguh malam itu adalah malam mulia, malam penuh berkah yang tidak boleh diragukan lagi. Karena Allah swt sendiri mengungkapkan dalam surat ad-Dukhan ayat 3:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b> إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا </b></div><div style="text-align: justify;"> (<i>Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi</i>)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-ad-dukhaan-ayat-1Sesungguhnya Kami menurunkannya pada </div><h3 style="text-align: center;">Ada apa dengan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar</h3><div style="text-align: justify;">Malam yang berkah itu tentunya berbeda dengan malam-malam lain. Allah swt mengistimewakan nilai malam ini lebih dari malam seribu bulan. Karena pada malam itu Malaikat turun ke bumi mengatur segala urusan. Sesuai dengan perintah-Nya mereka, para malaikat akan menetapkan berbagai takdir manusia mulai dari rizki, mati, jodoh dan semuanya. <br /><br />Karena itulah dinamakan <i>lailatul Qada</i>r, malam penentuan taqdir manusia. Sudah selayaknya kita sebagai hamba yang menginginkan taqdir baik, apabila menekuk lutut bersimpuh di malam-malam itu, karena ini berhubungan dengan nasib kita sebagai hamba. Seperti seorang budak yang memohon kepada majikannya. <br /><br />Allah mengkhususkan keterangn ini dalam satu surat penuh, surat al-Qadar:<br /><b><br /></b><b>إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ </b><br /><br />Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Sumber:http://nu.or.id </i></div><div style="text-align: justify;"><i> </i></div><div style="text-align: justify;"><i> </i></div><div style="text-align: justify;"><i>Artikel lainnya: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2016/07/malaikat-menjelma-menjadi-awan-untuk.html">Malaikat Menjadi Awan</a> <br /></i></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-84802568867790510722016-07-02T20:52:00.000+07:002021-07-22T10:14:36.417+07:00Malaikat Menjelma Menjadi Awan untuk Mengerubungi Pembaca Al-Qur’an<div style="text-align: justify;"><b>Awan Jelmaan Para Malaikat Mengerubungi Pembaca Al-Qur’an</b> - Salah seorang sahabat Nabi yang bersuara merdu) membaca surat Al-Baqarah. Kudanya yang ia ikat tidak jauh darinya tiba-tiba melonjak gelisah. Ketika ia berhenti membaca, kuda itu tenang kembali.<br /><br />Tatkala ia melanjutkan bacaannya, kuda itu terlihat gelisah kembali. Begitu seterusnya. Kemudian ia berhenti membaca karena khawatir atas anaknya, Yahya, yang berdiri di dekat kuda itu cedera. Ketika ia pergi membawa anaknya itu, ia mendongak ke angkasa. </div><div style="text-align: justify;"><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI4nf61WV1ZAN9ZCyHeEeBrGRX4ZVnS0PJvuMEjsw-2drm-SwU5-Dpi1jEj4cnMytwwRF6f87JAskaz_Jd10axa_fQO2iv1pOsXtSoVCh3p2gqhBLixjjxPb3Lc82Lru48UqLP1IoWGBBv/s1600/356467_620.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI4nf61WV1ZAN9ZCyHeEeBrGRX4ZVnS0PJvuMEjsw-2drm-SwU5-Dpi1jEj4cnMytwwRF6f87JAskaz_Jd10axa_fQO2iv1pOsXtSoVCh3p2gqhBLixjjxPb3Lc82Lru48UqLP1IoWGBBv/w400-h229/356467_620.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Ilustrasi:</b> Awan Jelmaan Para Malaikat Mengerubungi Pembaca Al-Qur’an</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr></tbody></table> </div><div style="text-align: justify;">Esok paginya ia memberitahukan hal itu kepada <u>Nabi</u> shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, "Bacalah, wahai Ibnu Khudhair! Bacalah, wahai Ibnu Khudhair!"<br /><br />Usaid bin Khudhair menjawab, "<i>Ya Rasulullah</i>! Anakku berada di dekat kuda itu dan aku khawatir kuda itu mencederainya. Maka, kubawa ia, lalu kudongakkan kepalaku ke langit dan kulihat awan bergumpal di langit seperti lampu-lampu, kemudian aku pun segera pergi."<br /><br />Nabi saw bersabda, "Tahukah kamu apa yang telah terjadi?"<br /><br />"Tidak," jawab Usaid bin Khudhair.<br /> <br /><h3 style="text-align: center;">Kisah Teladan Awan Jelmaan Malaikat Mengerubungi Pembaca Al-Qur’an</h3>Nabi bersabda, "Mereka adalah para malaikat yang datang mendekatimu karena mendengar suaramu (membaca <b>Al-Qur'an</b>). Dan seandainya kamu tetap membaca Al-Qur'an hingga datang waktu fajar, maka awan itu akan tetap tinggal di situ hingga pagi hari seakan-akan tidak akan lenyap."<br /><br />Hadits di atas mengindikasikan betapa agung keutamaan dan fadhilahnya orang yang membaca Al-Qur'an, lebih-lebih membaca pada waktu malam hari dan dibaca pula dengan suara yang merdu seperti Usaid bin Khudhair. Di kalangan sahabat ia memang dikenal memiliki suara yang merdu.<br /><br />Selanjutnya orang atau kelompok yang suka membaca dan mempelajari Al-Qur'an, mereka akan mendapatkan suatu kedamaian batin (sakinah) dan rahmat Allah pun akan menaungi suatu majelis yang di dalamnya dibaca dan dipelajari Al-Qur'an. Hal itu sebagaimana keterangan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut: <br /><br />Rasulullah Saw bersabda, "Suatu kaum tidak berkumpul di rumah dari beberapa rumah Allah untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya melainkan sakinah (ketenangan) turun kepada mereka, rahmat menutupi mereka, dan malaikat menyelimuti mereka bahkan Allah selalu meridhainya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah).<br /><br />Dalam Islam kedengkian atau sikap iri terhadap suatu nikmat yang dimiliki orang lain merupakan akhlak tercela (madzmumah). Tapi ada dengki dan iri yang diperbolehkan, salah satu dengki yang tidak dilarang tersebut adalah iri atau dengki pada orang yang dikaruniai kepandaian Al-Qur'an dan mampu mengamalkannya. <br /><br />Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang: Yaitu seseorang yang kepadanya Allah mengajarkan Al-Qur'an dan ia membacanya kala siang dan malam dan tetangganya yang mendengarkannya berkata, 'seandainya diberikan kepadaku apa yang telah diberikannya si fulan, maka aku akan melakukan apa yang dilakukan si fulan' dan seseorang yang Allah memberikan kepadanya kekayaan dan ia membelanjakannya dengan adil dan benar, sehingga orang yang melihatnya pada berkata, 'seandainya diberikan kepadaku apa yang diberikan kepada si fulan, maka aku akan melakukan apa yang dilakukan si fulan'. (HR. Bukhari) <br /><br />Sumber: <a href="https://nu.or.id" rel="nofollow">https://nu.or.id</a><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div>Kisah lainnya: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2016/07/kisah-jenazah-baca-al-quran-di-masa.html">Jenazah yang Membaca Al-Qur'an</a><br />Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-53273975819262386222016-07-02T20:16:00.000+07:002021-07-22T10:10:40.636+07:00Kisah Jenazah Baca Al-Quran di Masa Rasulullah<p>Pada masa Rasulullah masih hidup, banyak sekali kisah-kisah yang dapat kita ambil hikmahnya. Salah satunya adalah kisah tentang jenazah yang membaca Al-Qur'an. Berikut kisahnya.</p><div style="text-align: justify;">Pada zaman Nabi Muhammad Saw. ada mayat dari golongan waliyullah membaca <b>Al-Qur’an</b> di dalam kuburannya sendiri. Hal itu diterangkan di dalam kitab <i>“Syarhu ash-Shudur bi Syarhi Hali al-Mawta wal Qubur”</i>, karya Al-Muhaddits al-Imam Jalaluddin as-Suyuthi, halaman 170-171, cetakan “Darul Fikr”, Beirut – Libanon dengan keterangan sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfcec4pNmVXoCRE4zO87l604KgP9FC10x8gPAVfPjZvGiZFNnQfDwLPhzScsqcVjrNhQG8nCzLZfKAe3AgG1dIWut4HTp5mfH5bkFdYflnBxyG6WNRKZms5s4bJmk1QcB5Q_RtpEyEDUrY/s1600/quran_jauzaa.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfcec4pNmVXoCRE4zO87l604KgP9FC10x8gPAVfPjZvGiZFNnQfDwLPhzScsqcVjrNhQG8nCzLZfKAe3AgG1dIWut4HTp5mfH5bkFdYflnBxyG6WNRKZms5s4bJmk1QcB5Q_RtpEyEDUrY/w400-h300/quran_jauzaa.jpg" width="400" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div style="text-align: justify;">“Imam Tirmidzi telah mentakhrij hadits dan menghasankannya. Begitupula halnya dengan Imam Hakim dan Imam Baihaqi. Hadits tersebut dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata: Sebagian sahabat Nabi Saw. pernah mendirikan sebuah kemah di atas kuburan. Mereka tidak menyangka bahwa tanah itu adalah kuburan. Tiba-tiba di dalam kuburan itu terdengar ada orang sedang membaca surat “Al-Mulk” hingga selesai. Kemudian, sahabat mendatangi Nabi Saw. dan memberitahukannya kepada beliau. Lalu beliau bersabda: Surat Al-Mulk itu adalah Munjiyah (penyelamat) dan Mani’ah (penghalang), yang dapat menyelamatkannya dari siksa kubur”.<br /><br />Di dalam kitab “Ar-Ruh” Abul Qasim as-Sa’di berkata: Ini merupakan pembenaran dari Nabi Saw. bahwa seorang mayit juga membaca Al-Qur’an di dalam kuburnya. Sementara itu Abdullah juga pernah memberitahukannya tentang hal itu dan Rasulullah Saw. pun membenarkannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: center;">Teladan Jenazah yang Membaca Al Quran di Masa Rasulullah</h3><div style="text-align: justify;">Imam Kamaluddin bin az-Zamlakani berkata di dalam kitab “Al-‘Amal al-Maqbul fi Ziyarah ar-Rasul”: Hadits ini secara jelas menunjukkan bahwa seorang mayat membaca <i>al-Qur'an</i> surat Al-Mulk di dalam kuburnya. Di dalam riwayat ini disebutkan tentang pemuliaan Allah kepada sebagian wali-walinya dengan membaca surat “Al-Mulk” dan menjalankan shalat di dalam kuburnya. Karena, ketika hidupnya dulu mereka pernah berdo’a memohon kepada Allah akan hal itu. Jika Allah swt telah memuliakan para wali-Nya dengan menetapkan mereka berbuat ta’at dan beribadah di alam kubur, maka sudah barangtentu para Nabi lebih berhak untuk mendapatkan ketetapan itu.<br /><br />Berkata Al-Hafizh Zainuddin Ibnu Rajab di dalam kitab “Ahwal al-Qubur”: Allah telah memuliakan sebagian penghuni alam barzakh dengan berbuat amal shaleh di dalamnya, meskipun mereka dengan hal itu tidak mendapatkan pahala, karena amalnya telah terputus oleh kematian. Namun, amalnya itu masih tetap berlaku baginya. Dengan itu, dia dapat bersenang-senang dalam berdzikir kepada Allah dan berbuat ketaatan kepada-Nya, sebagaimana yang dirasakan oleh para malaikat dan penghuni surga di surga; meskipun dengan hal itu mereka tidak mendapatkan pahala. Karena, dzikir dan ketaatan itu sendiri merupakan ketaatan yang lebih besar daripada seluruh kenikmatan dan keledzatan penghuni dunia. Betapa nikmatnya orang-orang yang telah memperoleh nikmat bisa melakukan seperti itu denga berdzikr dan taat kepada-Nya.<br /><br />Abul Hasan bin al-Barra’ meriwayatkan di dalam kitab “Ar-Rawdhah”, dari Abdullah bin Muhammad bin Manshur, telah menceritakan kepada saya Ibrahim al-Haffar, dia berkata: Saya menggali kuburan, kemudian nampak batu-bata. Lalu, saya mencium bau minyak misik ketika batu-batu itu terbuka. Saat itu juga seorang Syeikh sedang duduk di dalam kuburannya sedang membaca <u>Al-Qur’an</u>.<br /><br />Ibnu Rajab berkata: Telah menceritakan kepada saya Al-Muhadits (Pakar Hadits) Abul Hajjaj Yusuf bin Muhammad as-Surramarri, telah menceritakan guru kami Abul Hasan Ali bin al-Husain as-Samiri, seorang khatib di Samira’, seorang muslim yang shaleh memperlihatkan suatu tempat dari beberapa kuburan yang tidak pernah sepi. Lalu dia berkata: Dari tempat ini kita masih akan terus mendengar bacaan surat Al-Mulk. Wallahu’Alam Bishowab<br /><br />Kisah ini sesuai firman Allah dalam <b>Al Qur’an</b> yang mengabarkan bahwa orang yang mati dijalan Allah akan tetap hidup dan diberi kegembiraan:<br /><br />وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ <br /><br />“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka.” (QS. Ali Imran: 169-170)<br /><br />Sumber: sindikasi media dengan fiqihmenjawab.net</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bacaan lain: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2016/04/belajar-al-quran-dengan-bantuan.html">Belajar baca Al-Qur'an dengan Teknologi</a> <br /></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-16480069851065563312016-04-24T19:14:00.003+07:002021-11-03T13:07:30.683+07:00Belajar Al-Quran dengan Bantuan Aplikasi, Kenapa Tidak?<div style="text-align: justify;">Semakin canggihnya perkembangan teknologi harus kita manfaatkan dengan sebaik mungkin. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi untuk belajar membaca Al-Quran. <b></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Belajar Al-Qur’an dengan Bantuan Aplikasi, Asyik! </b>- Mengenalkan Al-Qur’an pada anak tak mesti selalu dengan cara yang konvensional. Kini tersedia berbagai metode pengajaran Al-Qur’an yang menyenangkan dan inovatif untuk anak-anak, diantaranya melalui aplikasi edukasi mobile yang dirancang khusus untuk memudahkan anak mengenal huruf Hijaiyah, belajar tahsin, dan membaca Al-Qur’an. Kepedulian untuk memudahkan anak-anak belajar Al-Qur’an inilah yang mendorong PaperPlay Studio, developer lokal asal kota Malang, untuk meluncurkan aplikasi Belajar Al-Qur’an bagi para pengguna smartphone Android. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Materi yang terdapat pada aplikasi ini diadopsi dari metode Iqro’ dan beberapa sumber terpercaya lainnya yang kemudian disesuaikan dengan langkah-langkah bertahap untuk belajar Al-Qur’an dari tingkat dasar hingga mahir. Materi yang tercakup mulai dari pengenalan makhraj huruf Hijaiyah, harokat, tanwin, dan hukum-hukum ilmu tajwid lainnya. Dengan pembelajaran yang menyeluruh ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengaji para penggunanya. “Salah satu tantangan dalam membaca Al-Qur’an bagi sebagian besar kalangan adalah penguasaan makhraj atau lafal huruf Hijaiyah yang benar,” ujar Mochammad Yusuf Fachroni, CEO PaperPlay Studio. “Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena bahasa Arab memang bukan bahasa ibu masyarakat Indonesia sehingga lidah perlu dilatih secara berulang dengan menirukan lafal huruf yang benar. Oleh karena itu, kami lengkapi aplikasi ini dengan pelafalan makhraj pada setiap hurufnya,” katanya. </div><h3 style="text-align: center;">Belajar Al-Qur’an dengan Bantuan Aplikasi, Asyik!<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!--Responsif Iklan Link--><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8082325676845768" data-ad-format="link" data-ad-slot="9983530733" style="display: block;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script></h3><div style="text-align: justify;">Mengingat masih memprihatinkannya kondisi buta huruf Al-Qur’an di Indonesia yang mencapai 65 persen dari jumlah penduduk Islam (Kemenag, 2015), maka terdapat kebutuhan untuk menggalakkan gerakan belajar membaca Al-Qur’an secara lebih meluas. Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah kunci utama bagi umat Islam agar mampu memahami dan mengkaji isi Al-Qur’an, serta mengamalkan kebaikan yang terdapat di dalamnya. Tentu semakin dini usia, semakin baik untuk mulai mempelajari Al-Qur’an. Lima tahun pertama kehidupan seorang anak adalah masa emas baginya untuk diperkenalkan dengan Al-Qur’an. Hal ini karena pada masa tersebut otak masih dipenuhi dengan sel-sel saraf yang dapat menangkap informasi dengan baik. <br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengenalan Al-Qur’an pada masa-masa awal ini dapat dilakukan secara fun dan menarik, misalnya dengan melafalkan huruf Hijaiyah dan memperdengarkan surat-surat pendek atau bacaan Al-Qur’an yang benar saat anak sedang bermain. Seiring dengan bertambahnya usia anak maka pembelajaran Al-Qur’an bisa dilakukan dengan lebih terstruktur, seperti melalui pendidikan formal di sekolah maupun di pusat-pusat pendidikan agama Islam. Metode pendidikan formal yang ada tentu akan menjadi lebih efektif apabila ditunjang oleh berbagai perangkat pendukung pembelajaran yang positif. “Tersedianya aplikasi Belajar Al-Qur’an diharapkan dapat sarana pendukung pembelajaran Al-Qur’an di rumah, sekolah, dan tempat pendidikan Al-Qur’an yang ada,” lanjut Yusuf, “Melalui aplikasi ini, anak akan lebih mudah mengulang dasar-dasar pembelajaran Al-Qur’an dari manapun dan kapanpun hingga ia mahir. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Orangtua pun dapat ikut menyimak pembelajaran Al-Qur’an bersama anak,” tambahnya. Aplikasi Belajar Al-Qur’an dilengkapi dengan mini games tebak huruf Hijaiyah dan tebak hukum tajwid untuk menyemangati para pengguna dan agar pembelajaran Al-Qur’an menjadi lebih menyenangkan. Aplikasi tersebut juga mendapat dukungan dari platform pengembangan aplikasi Dicoding. “Dicoding berkomitmen untuk menjembatani kebutuhan masyarakat dengan solusi teknologi tepatguna hasil karya developer lokal,” tutur CEO Dicoding Narenda Wicaksono. “Kami ingin agar karya-karya unggul developer lokal dapat memberikan sebesar-besarnya manfaat untuk Indonesia.” Untuk mendapatkan aplikasi Belajar Al-Qur’an, pengguna ponsel Android dapat mengunduhnya di Google Play Store.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div></div><div style="text-align: justify;">Baca juga: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2016/04/fadhilah-dan-keutamaan-membaca-al-quran.html">Keutamaan Baca Al-Quran</a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <br /></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-25699592905445699642016-04-23T19:07:00.000+07:002021-07-21T08:38:31.124+07:00Fadhilah dan Keutamaan Membaca Al-Quran<div style="text-align: justify;">Membaca ayat-ayat suci Al-Quran merupakan ibadah yang mudah namun memiliki keutamaan yang mulia. Bahkan salah satunya bahwa Al-Quran dapat memberikan syafaat kelak di hari pengadilan. Selain itu terdapat banyak sekali fadhilah dan keutamaan membaca kitab suci ini. <b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>Fadhilah atau Keutamaan Membaca Al-Qur'an</b> - Dalam kitab tafsir ruhul bayan, pengarang tafsir ini bergelar <i>KHATIMATUL MUFASSIR</i>, Beliau adalah Syaikh Ismail Haqqi bin Musthtofa Al-Barusi, pengikut Toriqat Khalwatiyah, beliau wafat tahun 1127 Hijriah. Dalam tafsir-nya pada ayat 92 di surah Al An’am halaman 64 jilid 3, terdapat riwayat yang tidak ada dalam tafsir lain, qaul ini juga ada dalam kitab Ihya' Ulumuddin halaman 274 jilid 1 cetakan <i>Darul Ma’rifat</i> berut, karya Imam Al-Gazali. <br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ0uKScJqhvB1ECCqRsHofcOY3CLZAYoeszN_xnpsseguoRB5lFATbLVBYMbuqQmv_8_sdTtvmhz1BIas7QQbCKCzwQgE7G0jzei-G7asTbLMz1fIQrgI3E4V-8Z4NUV-Lon5V2yz4kGzQ/s1600/quran-online1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ0uKScJqhvB1ECCqRsHofcOY3CLZAYoeszN_xnpsseguoRB5lFATbLVBYMbuqQmv_8_sdTtvmhz1BIas7QQbCKCzwQgE7G0jzei-G7asTbLMz1fIQrgI3E4V-8Z4NUV-Lon5V2yz4kGzQ/s320/quran-online1.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dalam Syarah Ihya yaitu Ittihaf Saadatil Muttaqin oleh Imam Murtadho Zabidi di halaman 499 jilid 4: Beliau mengatakan bahwa qaul dibawah ini nuqilan dari manaqib imam ahmad yg dikarang ibnul jauzi,<br /> ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ<br />Imam Ahmad Bin Hanbal berkata<br /> ﺭﺃﻳﺖ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺰﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ<br />Aku melihat Allah ta’ala dalam mimpi<br /> ﻓﻘﻠﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ ﻣﺎ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﺎ ﺗﻘﺮﺏ ﺑﻪ ﺍﻟﻤﺘﻘﺮﺑﻮﻥ ﺇﻟﻴﻚ<br />Lalu aku tanya : wahai tuhanku,amalan apa yg paling afdhol yg di amalkan oleh orang orang yang hendak mendekati engkau degan cepat<br /> ﻗﺎﻝ ﻛﻼﻣﻲ ﻳﺎ ﺃﺣﻤﺪ<br />Lalu djawab oleh Allah,: wahai ahmad, amalan itu adalah kalam ku (Al-Qur’an)<br /> ﻗﻠﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺑﻔﻬﻢ ﺃﻡ ﺑﻐﻴﺮ ﻓﻬﻢ<br />Aku tanya lagi : wahai tuhanku, apakah harus degan memahami isinya atau tanpa faham?<br /> ﻗﺎﻝ ﺑﻔﻬﻢ ﻭﺑﻐﻴﺮ ﻓﻬﻢ<br />Lalu Allah menjawab : dengan memahami atau tidak itu sama saja (sama-sama mendekatkan diri kepada Allah .red)<br /> ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺼﺤﻒ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺑﺮﺃﺳﻪ ﻭﻟﻪ ﺃﺟﺮ ﻋﻠﻰ ﺣﺪﺗﻪ<br /><br /> ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺃﺟﺮ ﺍﻟﻘﺮﺍءة <br />Dan memandang ke mushaf itu itu adalah satu ibadah tambahan lagi, dan mendapat pahala dengan pandangan tersebut, terpisah dengan pahala membaca nya, jadi mafhum nya, membaca alquran sambil melihat ke mushaf dapat 2 pahala, pahala membaca dan pahala memandang mushaf, ﻭﻋﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﺑﻦ ﺍﻷﻋﺮﺝ <br /><br /> </div><div style="text-align: justify;">Dari Humaid Bin Al- A’roj.<br /><br />ﻗﺎﻝ ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﺧﺘﻤﻪ ﺛﻢ ﺩﻋﺎ ﺃﻣﻦ ﻋﻠﻰ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺁﻻﻑ ﻣﻠﻚ<br /><br />Beliau berkata : barangsiapa membaca alquran dan mengkhatamkan nya, lalu ia berdoa, maka empat ribu malaikat mengaminkan doanya itu<br /><br />ﺛﻢ ﻻ ﻳﺰﺍﻟﻮﻥ ﻳﺪﻋﻮﻥ ﻟﻪ ﻭﻳﺴﺘﻐﻔﺮﻭﻥ ﻭﻳﺼﻠﻮﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺎﺀ ﺃﻭ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼﺒﺢ<br /><br />Dan terus menerus malaikat itu mendoakan nya, memintakan ampun dan merahmati atasnya hingga sore, jika ia mengkhatamkan diwaktu pagi, atau hingga pagi jika ia mengkhatamkan waktu sore. Adapun dalam tuhfatul murid syarah jauharatut tauhid, hikayat tentang imam ahmad bermimpi melihat Allah ini lbh jelas,<br /><br />ﻭﺣﻜﻰ ﺃﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺭﺃﻯ ﺍﻟﻤﻮﻟﻰ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﺗﺴﻌﺎ ﻭﺗﺴﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ<br /><br />Diceritakan bahwa Imam Ahmad bermimpi Allah dalam tidurnya 99x<br /><br /> ﻭﻗﺎﻝ ﻭﻋﺰﺗﻪ ﺇﻥ ﺭﺃﻳﺘﻪ ﺗﻤﺎﻡ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﻷﺳﺌﻠﻨﻪ ﻓﺮﺁﻩ<br /><br />Dan beliau berkata : demi kemuliaan nya,jika aku bs lg melihat nya yg ke 100,akan aku tanya kepada NYA, lalu beliau tidur dan melihat Allah lagi,<br /><br />ﻓﻘﺎﻝ ﺳﻴﺪﻱ ﻭﻣﻮﻻﻱ ﻣﺎ ﺃﻗﺮﺏ ﻣﺎ ﻳﺘﻘﺮﺏ ﺑﻪ ﺍﻟﻤﺘﻘﺮﺑﻮﻥ<br /><br /> ﺇﻟﻴﻚ ؟<br /><br />Maka beliau bertanya : ya tuhan ku, amalan apa yang paling cepat untuk dekat kpd mu yang di amalkan oleh orang2 yg hendak mendekat kepada mu?<br /><br /> ﻗﺎﻝ ﺗﻼﻭﺓ ﻛﻼﻣﻲ<br /><br />Allah menjawab : membaca alquran<br /><br /> ﻓﻘﺎﻝ ﺑﻔﻬﻢ ﺃﻭ ﺑﻐﻴﺮ ﻓﻬﻢ<br /><br />Imam Ahmad bertanya lagi: apakah syaratnya harus bisa memahaminya, atau tanpa memahaminya?<br /><br /> ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻔﻬﻢ ﻭﺑﻐﻴﺮ ﻓﻬﻢ<br /><br />Allah menjawab : wahai ahmad,faham tidak faham sama saja, tetap bisa mendekatkan kepadaku.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Artikel lainnya: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2016/04/tanya-jawab-hukum-membaca-al-quran-tapi.html">Hukum Membaca Al-Quran tapi kurang fasih</a> <br /></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-4140813762863591102016-04-23T18:56:00.000+07:002021-07-21T08:35:00.524+07:00Tanya Jawab: Hukum Membaca Al Quran tapi Kurang Fasih<div style="text-align: justify;">Terkadang ada beberapa saudara muslim yang enggan atau ragu karena alasan kemampuan bacanya kurang fasih. Mereka takut bila salah membaca maka akan membuat pergeseran makna atau arti yang dikandung. <b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>Hukum Membaca Al Quran namun Kurang Fasih</b> - PERTANYAAN: Assalaamu’alaikum. Selamat malam semua..saya mau tanya nih ustadz.. Bagaimana hukumnya membaca Al-Qur’an tapi bacaannya tak begitu fasih…apakah kita berdosa..??? </div><h3 style="text-align: center;"> Hukum Membaca Al Quran namun Kurang Fasih</h3><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMcA8dfcBha55tL7uTyMiDT_U0xAciC_gqkjMGNPDDwOExAsscQIvyy9k5LAaky-2fre42nKWsABy5Z6xTsMOfaMX1xijg2cc5V5zKMTKrFfuYYen5mZ_0nmaTugCqbEzOrXULqnW02wcn/s1600/Adab-Aturan-Sebelum-Anda-Membaca-Alquran.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Hukum Membaca Al Quran namun Kurang Fasih" border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMcA8dfcBha55tL7uTyMiDT_U0xAciC_gqkjMGNPDDwOExAsscQIvyy9k5LAaky-2fre42nKWsABy5Z6xTsMOfaMX1xijg2cc5V5zKMTKrFfuYYen5mZ_0nmaTugCqbEzOrXULqnW02wcn/s1600/Adab-Aturan-Sebelum-Anda-Membaca-Alquran.JPG" title="Hukum Membaca Al Quran namun Kurang Fasih" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Teladan: Hukum Membaca Al Quran namun Kurang Fasih</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">JAWABAN : Wa’alaikumussalaam. Hukumnya berdosa bila sampai merubah makna, dan bila tidak maka tidak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Referensi dari kitab Nihayatul Qoul Al-Mufid halaman 24 : إعلم أن الواجب في علم التجويد ينقسم إلى واجب شرعي وهو ما يثاب على فعله و يعاقب على تركه أو صناعي وهو ما يحسن فعله و يقبح تركه و يعزر على تركه التعزير اللائق عند أهل تلك الصناعة فالشرعي ما يحفظ الحروف من تغيير المبني و إفساد المعنى فيأثم تاركه والصناعي فيما ذكره العلماء في كتب التجويد كالإدغام والإخفاء والإقلاب والترقيق والتفخيم فلا يأثم تاركه على اختيار المتأخرين . نهاية القول المفيد : ص : ٢٤ </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Ketahuilah bahwa sesungguhnya perkara yang wajib dalam ilmu tajwid terbagi menjadi dua bagian : 1. Wajib Syar’ie : yakni berpahala jika dikerjakan dan berdosa bila ditinggalkan 2. Wajib Shona’ie : yakni bagus dikerjakan dan jelek jika ditinggalkan, dan bagi yang meninggalkan akan dita’zir dengan ta’zir yang sesuai bagi ahlinya Adapun wajib syar’ie meliputi perkara yang berhubungan dengan makhorijul huruf yang bisa merubah makna atau bahkan merusak makna, maka hukumnya berdosa bagi orang yang meninggalkannya. Sedangkan yang wajib shona’ie keterangannya seperti penjelasan ulama yang terdapat dalam kitab kitab tajwid, seperti idghom, ikhfa’, iqlab, tarqiq, tafkhim, dan sebagainya, hukumnya tidak berdosa bagi orang yang meninggalkannya”. Wallahu A’lam.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bacaan lain: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2015/07/mengenal-huruf-arab-ke-empat-tsa.html">Mengenal Huruf Tsa</a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-59711471614087179832015-07-07T17:15:00.000+07:002021-07-21T08:31:24.444+07:00Mengenal Huruf Arab ke-empat: Tsa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrh-IQXj0qRlJPb-SOmAAHVC2O3-GHkhlJTverO8teQ5l_zkBBs3BLLJQbZVBj1MKftl5wO5IkiNYVc9nbNPTqr11bllbAbbSypSBy7UatUrGFnhSWL6deLWljaJPfE8CduXCUH0dp20h8/s638/hurufhijaiyah-5-638.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="479" data-original-width="638" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrh-IQXj0qRlJPb-SOmAAHVC2O3-GHkhlJTverO8teQ5l_zkBBs3BLLJQbZVBj1MKftl5wO5IkiNYVc9nbNPTqr11bllbAbbSypSBy7UatUrGFnhSWL6deLWljaJPfE8CduXCUH0dp20h8/w400-h300/hurufhijaiyah-5-638.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Sumber foto: <a href="https://www.slideshare.net/Srianisa/hurufhijaiyah" rel="nofollow">slideshare</a></i><br /></div><div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Mengenal Huruf Tsa</b> - </span>Abjad Arab yang kadang-kadang disebut Huruf Hijaiah, berasal dari Aksara Aramea (dari bahasa Syria dan Nabatea), dimana abjad Aram terlihat kemiripannya dengan abjad Koptik dan Yunani. Terlihat perbedaan penulisan antara Magribi dan Timur Tengah. Di antaranya adalah penulisan huruf qaf dan fa. Di Maghribi, huruf qaf dan fa dituliskan dengan memiliki titik di bawah dan satu titik di atasnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">ṯa (dalam bahasa Arab ﺙ pada posisi lepas) adalah huruf keempat dalam abjad Arab. Huruf ini melambangkan fonem [θ], seperti dwihuruf "th" dalam bahasa Inggris untuk kata think dan thin. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br /><h3 style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Mengenal Huruf Tsa<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!--Responsif Iklan Link--><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8082325676845768" data-ad-format="link" data-ad-slot="9983530733" style="display: block;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script></span></h3></div><div style="text-align: justify;"><b>Cara penulisan.<span style="font-size: small;"> Bagaimana penulisan atau c</span></b>ara penulisan huruf (ث)/ Si;ahkan sahabat semua amati dalam contoh hurufnya yang dipaparkan dalam gambar di atas.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Bacaan lain: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2012/06/al-kalimat-kebermaknaan-hidup-dalam-iman_9.html">Al Kalimat</a> <br /></div></div></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-40554508437741671112012-06-09T00:28:00.000+07:002021-07-20T08:17:04.453+07:00Al-Kalimat: Kebermaknaan Hidup dalam Iman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrSlxOgJnJpdJu13O5_BH77Mca4_pSddypOJL6Rl5XkqiWZKkxKe1jzfhSh1gRw-e-PNOaaLhlFLk9kXaKZhh8kM6IVNaaSrXlzI80G8zgEGSeLGAc9mbDy70BBWgRMzMIuQvj4Nla624/s1600/Alkalimat.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrSlxOgJnJpdJu13O5_BH77Mca4_pSddypOJL6Rl5XkqiWZKkxKe1jzfhSh1gRw-e-PNOaaLhlFLk9kXaKZhh8kM6IVNaaSrXlzI80G8zgEGSeLGAc9mbDy70BBWgRMzMIuQvj4Nla624/s200/Alkalimat.jpg" width="136" /></a></div><h1 style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 6pt; text-align: justify;"> <i><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;">Judul Buku : </span></i><span style="font-size: 12pt;">Al-Kalimat<i><span style="font-style: normal;"></span></i></span></h1><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><i><b><span style="font-style: normal;">Penulis : </span></b></i><b>Bediuzzaman Said Nursi</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><b>Penerjemah : Fauzi Faisal Bahresy</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 36.0pt 72.0pt 108.0pt center 198.4pt; text-align: justify;"><i><b><span style="font-style: normal;">Penerbit : ANATOLIA, Jakarta. </span></b></i><b><i></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><i><b><span style="font-style: normal;">Cetakan : Pertama, 2011</span></b></i><b><i></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><i><b><span style="font-style: normal;">Peresensi : Ihya’ Ulumuddin*</span></b></i></div><br /><br /><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="font-style: normal;"><b>Membaca</b> sebuah karya, tentu tidak terlepas dari segala aspek yang melatari dari sang pencetus karya tersebut. Al-kalimat, sebuah karya besar yang dicetuskan oleh Said Nursi, ulama, pemikir dan sufi besar abad dua puluh berkebangsaan Turki. Al kalimat merupakan bagian dari masterpiece koleksi Risalah Nur karya bagian dari karya monumentalnya.</span></i><br /><a name="more"></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="font-style: normal;">Said Nursi hidup pada masa transisi kehidupan muslim dan sempat menyaksikan dua peristiwa besar masa itu, kemunduran sekaligus keruntuan hingga jatuhnya Khilafah Islamiyah yang terakhir (Dinasti Usmani) hingga terbentuknya Republik Turki (Modern), yang disinyalir berawal dari lemahnya iman kaum muslim serta mengabaikan ilmu pengetahuan, dan pembatasan peran agama (Islam) yang oleh kaum sekuler dianggap sebagai biang kemunduran.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black;">Mengawali pendidikan dengan belajar dan berguru kepada kakaknya, al-Mala Abdullah, Said Nursi belajar ilmu nahwu dan sharaf<i> </i>(gramatika) sekaligus mempelajari ilmu-ilmu keislaman dengan penuh ketekunan. Dalam proses belajar inilah kecerdasan dan kecemerlangan Said Nursi terlihat. Kecerdasan yang ia miliki menyatu dengan kekuatan ingatannya, sehingga tanpa kendala berarti Said Nursi dengan mudah melahap kandungan kitab-kitab tafsir, hadis, nahwu, ilmu kalam, fiqh, dan mantiq.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="color: black;">Kegemaran Said Nursi dalam melakukan <i>munadzarah </i>(dialog) dengan para ulama mengantarkannya pada proses pemantapan dan penguatan dalam memahami Islam. Hingga pada gilirannya Said Nursi </span><span style="color: black;">mendapat pengakuan dari kum muslim Turki sebagai seorang imam.</span><span style="color: black;"> </span><br /><h3 style="text-align: center;"><span style="color: black;">Kebermaknaan Hidup dalam Iman <script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><!--Responsif Iklan Link--><ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8082325676845768" data-ad-format="link" data-ad-slot="9983530733" style="display: block;"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script></span></h3></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="color: black; font-style: normal;">Melihat kondisi umat muslim yang pada waktu itu tersudut oleh kebijakan penguasa, membuat Said Nursi berjuang keras mereformasi citra Islam dengan memperkenalkan konsep harmonisasi hubungan ilmu pengetahuan umum dalam dunia pendidikan Islam. Konsep ini terus Said sosialisasikan dan perjuangakan tanpa mengenal lelah, walaupun sampai dirinya sendiri menjadi korban oleh penguasa yang memilih pro dengan sekulerisme.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="color: black; font-style: normal;">Tindakan tidak manusiawi penguasa terhadap Said Nursi dengan memenjara dan mengasingkan dirinya ternyata tidak menyurutkan daya perjuang Said. Bahkan dalam kondosi tertekan seperti itu, magnum opusnya, Risalah Nur lahir di tengah-tengah kepedihan tersebut.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><i><span style="font-style: normal;">Risalah Nur, buah karyanya yang diselesaikan selama dalam masa penahanan rezim penguasa (Kemal Attatruk), merupakan kitab</span></i> tafsir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" rel="nofollow" title="Al-Qur'an"><span color="windowtext" style="text-decoration: none;">al-Qur'an</span></a> yang telah berhasil dan membawa pencerahan (<i>tanwir, idha’ah</i>) bagi pembacanya. Meskipun tergolong sebagai kitab “sensitif” mengkaji hal kesufian, namun sampai saat ini animo kaum muslim dalam mengkajinya cukup tinggi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Dengan makin banyaknya karya akademis yang mengulas dan meneliti sang tokoh Said Nursi dewasa ini, baik pada ranah pemikirannya tentang politik, pendidikan, sampai pada ranah kesufian, merupakan indikator betapa produk pemikirannya masih relevan dengan persoalan kehidupan dan keagamaan modern.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Dalam Risalah Nur Said Nursi membahas berbagai topik dengan menggunakan pendekatan filosofis, logis, dan kontekstual. Topik mengenai hal-hal fundamental semisal, soal keyakinan keberadaan Tuhan dan keesaan-Nya, manifestasi dari asma’ul husna dan atribut dari penciptaan, kebangkitan manusia dan kehidupan akhirat, kenabian, kemukjizatan al Qur’an, para malaikat, dan kebutuhan manusia untuk beribadah kepada Allah Swt. Hampir keseluruhan dijabarkan dengan argumentasi dan bukti-bukti yang kuat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Melalui Al kalimat, jilid pertama dari Risalah Nur, Said Nursi berpesan untuk selalu bersikap berbaik sangka kepada Allah dan selalu optimis dalam menjalani hidup. Dapat dipahami kerendaan hati yang dipancarkan Said Nursi merupakan bentuk kematangan spiritualnya yang tinggi. Meskipun begitu berat rintangan yang dialaminya, dipenjara, diasingkan, dikucilkan dan ditekan habis-abisan oleh rezim penguasa Turki sekuler, Said Nursi tetap tegar bahkan optimis. Said Nursi dengan langkahnya ini telah menjadikan sekulerisme tidak pernah berhasil memadamkan spirit Islam. Bahkan sebaliknya, perkembangan dan perkembangan Islam semakin pesat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Buku yang diterjemahkan dari bahasa aslinya ini sungguh luar biasa dan layak mendapat apresiasi publik. Buku ini menyentuh relung-relung kehidupan sehari-hari. Terdapat banyak topik yang sangat kaya dan beragam dan dapat ditarik sebuah renungan untuk mencari makna kehidupan hakiki dalam beriman. Waallahu ‘alam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">Bacaan lainnya: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2012/03/maksud-dari-pembatalan-ayat-dalil-nasakh.html">Dalil Nasakh</a> <br /></div></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1377201303922639482.post-56736887944417192772012-03-20T12:38:00.000+07:002021-07-20T08:12:18.811+07:00Maksud dari Pembatalan Ayat (Dalil Nasakh)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><p style="text-align: justify;">“Nasakh” adalah pembatalan terhadap
pelaksanaan hukum. Nasakh terbagi menjadi berbagai macam-macam bagian.
Di antaranya, nasakh al-Qur’an dengan al-Qur’an, nasakh al-Sunnah dengan
al-Qur’an, nasakh al-Sunnah dengan al-Qur’an, dan nasakh al-sunnah
dengan al-Sunnah.</p>
<p style="text-align: justify;">Dalam pembagian terhadap nasakh, para
ulama berbeda pendapat tentang adanya nasakh dalam al-Qur’an. Ada‘ulama
yang menyetujui nasakh dalam al-Qur’an dan adapula ‘ulama yang tidak
sepakat adanya nasakh dalam al-Qur’an.</p>
<p style="text-align: justify;">Teori nasakh adalah teori yang membahas
mengenai pengetahuan nasakh. Hal ini menjadi bahan penelitian bagi
kalangan ‘ulama-‘ulama fiqh. Sehingga kajian teori nasakh tetap eksis
dan sangat dibutuhkan sampai saat ini.</p><b></b></div></div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b>Dalil Nasakh (Pembatalan Ayat), Maksudnya Apa?<i> </i>- </b>Untuk penjelasan lebih dalam bisa sahabat simak paparan ayat di bawah ini? </div><div style="text-align: justify;"><b><span face=""helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif" style="font-size: large;">وَإِذَا بَدَّلْنَا آيَةً مَّكَانَ آيَةٍ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُواْ إِنَّمَا أَنتَ مُفْتَرٍ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ -١٠١</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Terjemah</b> <b>:</b></div><div style="text-align: justify;">Dan apabila Kami Mengganti suatu ayat dengan ayat yang lain, dan Allah lebih Mengetahui apa yang Diturunkan-Nya, mereka berkata, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja.” Sebenarnya kabanyakan mereka tidak mengetahui. <br /><a name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7BE8A4uVZTv4bVISxoKCdItRu6bBR5py4kW0ZLwQIyI2xpPWQ5t2SfnTOIozXbu9jnu5kcg02OgQoN0rFk9Fcwl08_-RC5F19w4t18BihUhYoKc1cGkp_A7kkZQLX7DOB6dxlvpXmOuEY/s1600/alquran.bmp" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Dalil Nasakh (Pembatalan Ayat), Maksudnya Apa? image" border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7BE8A4uVZTv4bVISxoKCdItRu6bBR5py4kW0ZLwQIyI2xpPWQ5t2SfnTOIozXbu9jnu5kcg02OgQoN0rFk9Fcwl08_-RC5F19w4t18BihUhYoKc1cGkp_A7kkZQLX7DOB6dxlvpXmOuEY/w400-h298/alquran.bmp" title="Dalil Nasakh (Pembatalan Ayat), Maksudnya Apa?" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi: Dalil Nasakh (Pembatalan Ayat), Maksudnya Apa?</td></tr></tbody></table><b>Tafsir:</b></div><div style="text-align: justify;">Dan apabila Kami Meletakkan suatu ayat pengganti pada tempat ayat lainnya, dan Allah lebih Mengetahui apa yang Diturunkan-Nya, mereka berkata, “Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang mengada-adakan.” Sebenarnya, kebanyakan mereka tidak mengetahui.</div><div style="text-align: justify;">Wa idzā baddalnā āyatan (dan apabila Kami Meletakkan suatu ayat pengganti), yakni menurunkan Jibril a.s. membawa suatu ayat yang menasakh.</div><div style="text-align: justify;">Makāna āyatin (pada tempat ayat lainnya), yakni pada ayat yang dinasakh.</div><div style="text-align: justify;">Wallāhu a‘lamu bimā yunazzilu (dan Allah lebih Mengetahui apa yang Diturunkan-Nya), yakni mengetahui kemaslahatan perintah yang Dia Berikan kepada Hamba-hamba-Nya.</div><div style="text-align: justify;">Qālū (mereka berkata), yakni orang-orang kafir Mekah.</div><div style="text-align: justify;">Innamā aηta (“Sesungguhnya kamu hanyalah), hai Muhammad!</div><div style="text-align: justify;">Muftar (orang yang mengada-adakan”), yakni mereka-reka berdasarkan keinginanmu sendiri.</div><div style="text-align: justify;">Bal aktsaruhum lā ya‘lamūn (sebenarnya, kebanyakan mereka tidak mengetahui) bahwa Allah Ta‘ala hanya Menyuruh Hamba-hamba-Nya melakukan sesuatu yang akan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Artikel berikutnya: <a href="https://rembau-hari-ini.blogspot.com/2012/03/antara-dugaan-dan-kenyataan.html">Antara dugaan dan kenyataan</a> <br /></div></div>Bukan Kemarinhttp://www.blogger.com/profile/01743990315318277792noreply@blogger.com